Yusra Mardini, Atlet Olimpiade Tokyo Berparas Cantik dengan Kisah Inspiratif
Perlombaan renang dalam Olimpiade Tokyo 2020 adalah salah satu kategori olahraga yang sangat menarik perhatian. Di sana, banyak atlet-atlet berbakat yang berasal dari berbagai negara di dunia.
Yusra Mardini adalah salah satu atlet yang menarik perhatian. Perenang 23 tahun asal Suriah ini merupakan perwakilan IOC Refugee Olympic Team di Olimpiade Tokyo.
Yusra Mardini bertanding di nomor 300 meter gaya kupu-kupu. Namun, ia terhenti dalam babak penyisihan.
Sebelum sukses seperti sekarang, Yusra Mardini memiliki kisah hidup yang sangat inspiratif dan patut diacungi jempol.
Pengungsian dan Harapan
Lahir di Suriah, Yusra Mardini harus menelan pil pahit karena rumahnya hancur akibat perang saudara. Bersama saudara perempuannya, ia pun meninggalkan Suriah pada Agustus 2015 untuk mengungsi.
Mereka sampai di Lebanon, Turki, lalu pergi bersama menyeberang ke Yunani menaiki perahu yang berisi 18 pengungsi lainnya.
Saat menaiki perahu tersebut, Yusra Mardini berani mempertaruhkan nyawa. Perahu yang digunakan sejatinya hanya berkapasitas 6-7 orang.
Di tengah perjalanan masalah pun mulai muncul. Perahu tersebut berhenti karena mesinnya mengalami kerusakan.
Bersama saudaranya dan dua pengungsi lainnya, Yusra Mardini turun ke laut dan berenang selama 3 jam. Mereka berusaha mengurangi beban kapal agar tetap stabil sampai mesin perahu kembali hidup.
Setelah mengarungi perjalanan panjang akhirnya perahu yang dinaiki Yusra Mardini bersama para pengungsi lainnya itu sampai di Lesbos, Yunani. Mereka kemudian berjalan kaki ke Jerman dan memutuskan menetap di Berlin pada September 2015.
Perjuangan Yusra Mardini memang terbilang keras. Namun, semangatnya tak pernah redup hingga akhirnya sukses menjadi atlet renang yang juga pernah bertanding di Olimpiade Rio 2016 bersama IOC Refugee Olympic Team.