Permalukan Banyak Negara di Olimpiade Tokyo, TV Korea Selatan Minta Maaf

nap | Insertlive
Senin, 26 Jul 2021 16:56 WIB
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj. Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Jakarta, Insertlive -

Salah satu stasiun televisi Korea Selatan MBC trending karena berulah di luar batas dalam memperkenalkan beberapa negara dalam upacara pembukaan Olimpide Tokyo 2021.

MBC merepresentasikan masing-masing negara dengan beberapa simbol rasis dan diskriminatif saat mengenalkan negara-negara partisipan Olimpiade pada siaran televisi.  

Perilaku MBC tersebut menjadi trending di Twitter. Banyak orang yang kecewa dengan sikap stasiun televisi nasional di Korea Selatan tersebut.

ADVERTISEMENT

MBC pun dalam pernyataan tertulis merilis permintaan maaf kepada sejumlah negara dan para penonton karena menggunakan hal tidak layak dalam pembukaan Olimpiade Tokyo.

"Kami meminta maaf kepada sejumlah negara dan para penonton. MBC mengunakan gambar dan judul yang tidak layak selama upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021. Kami dengan tulus meminta maaf keppada sejumlah negara dan penonton," kata MBC.




MBC berdalih bahwa gambar dan judul yang digunakan adalah agar penonton lebih mudah untuk mengenal negara saat upacara pembukaan.

Namun mereka mengakui bahwa kurangnya inspeksi dalam penggunaan data menjadi sebuah kesalahan fatal yang tidak bisa dimaafkan.

"Gambar dan judul dimaksudkan untuk membuat penonton lebih mudah untuk mengenal negara saat upacara pembukaan. Bagaimanapun, kami mengakui jika ada kurangnya pertimbangan terhadap negara terkait dan kurang dilakukan inspeksi. Itu kesalahan yang tidak dapat dimaafkan," lanjut MBC.

Oleh karena itu MBC berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan terus melakukan investigasi, seleksi, dan tidak lanjut lebih ketat.

"Selanjutnya, kami akan mengkaji ulang secara mendasar sistem produksi program olahraga untuk menghindari kecelakaan serupa pada masa depan," ucapnya.

(nap/syf)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER