Kenang Sosok Beben Jazz, Dik Doank: Dia Itu Guru

Dik Doank tengah berduka karena kehilangan kakak tercinta, Beben Jazz. Beben meninggal dunia pada Senin (5/7) karena terpapar COVID-19.

Dik Doank bercerita bahwa Beben memang memiliki riwayat penyakit paru-paru yang membuat kondisinya saat terpapar COVID-19 makin parah.

"Beliau sudah lama mengidap penyakit paru-paru, ditambah situasi pandemi, mohon doanya," ungkap Dik Doank ditemui di kawasan Tangerang, Senin (5/7).

Dik Doank juga mengungkap bahwa selama sakit hingga dinyatakan wafat, Beben Jazz tidak pernah ingin menyusahkan orang lain. Inna Kamarie sang istri bahkan sempat ragu untuk mengumumkan kepergian sang musisi ke publik.

"Nah ini payahnya saya, saya dibutakan berita itu. Mungkin, pihak keluarga almarhum tidak ingin menyusahkan orang lain. Dan itu adalah kenyataan, dan Ina pun dalam keadaan darurat bertanya 'ini dikabarkan atau nggak' 'dikabarkan saja Na, karena kita butuh doa-doa hamba Allah'," beber Dik Doank.

Kehilangan yang dirasakan Dik Doank makin dalam lantaran ia tidak bisa hadir di pemakaman sang kakak. Tetapi, ia menyatakan bahwa telah melakukan salat gaib untuk Beben Jazz.

Dirinya juga mencoba mematuhi peraturan pemerintah untuk tidak berkerumun di masa PPKM Darurat.

Lebih lanjut saat ditanya soal sosok Beben Jazz, Dik Doank mengaku sang kakak sosok yang luar biasa.

Beben disebutnya sebagai guru yang sering memberikan nasehat. Tak hanya menjadi guru dalam bermusik, Beben juga disebut Dik Doank sebagai guru hidup yang mengajarkan banyak hal termasuk terkait ketuhanan.

"Beben itu guru, tanya sama yang lain dia itu guru. Dia orangnya suka menasehati orang lain. Yang paling saya inget adalah 'Allah is my audience' jadi artinya disuruh berkarya tanpa harus menunggu yang dateng dan banyak yang lihat," tukas Dik Doank.

Beben Jazz atau Beben Supendi Mulayana adalah musisi jazz legendaris Indonesia. Ia merupakan salah satu pendiri Komunitas Jazz Kemayoran dan banyak menyumbang karya-karya terbaik untuk musik Tanah Air.