Muncul Petisi Desak Pangeran Harry Segera Lepas Gelar Kerajaan

Yogi Alfian | Insertlive
Senin, 31 May 2021 17:02 WIB
This image provided by Harpo Productions shows Prince Harry, left, and Meghan, Duchess of Sussex, speaking about expecting their second child during an interview with Oprah Winfrey. Muncul Petisi Desak Pangeran Harry Segera Lepas Gelar Kerajaan (Foto: Joe Pugliese/Harpo Productions via AP)
Jakarta, Insertlive -

Kontroversi kehidupan Pangeran Harry dan Meghan Markle terus memanas di publik. Setelah mengeluarkan pernyataan mengejutkan dengan Oprah Winfrey, banyak warga Inggris yang tak suka dengan mereka.

Sebuah petisi yang ditujukan untuk Pangeran Harry pun kini muncul. Pangeran Harry didesak melepas gelar kerajaan karena dianggap tidak pantas memilikinya.

Dilansir dari The Sun, petisi tersebut digagas ahli kerajaan, Lady Colin Campbell alias Lady C, penulis buku Meghan and Harry: The Real Story.

ADVERTISEMENT

"Harry harus meminta pada Ratu untuk menangguhkan gelarnya. Artinya, itu (gelar kerajaan Harry) untuk sementara tidak akan digunakan. Saya pikir itu adalah hal yang benar, maka itu saya membuat petisi ini," ucap Lady C.

IKUTI QUIZ

Lady C merasa jika Pangeran Harry melepas gelar kerajaan, maka nama baik kerajaan Inggris tidak akan ternodai dengan citra yang buruk.

"Ini adalah solusi semestinya untuk semua orang yang terlibat. Untuk tidak mempermalukan siapa pun dan melindungi semua orang. Saya pikir ini adalah cara yang manusiawi untuk menyelesaikan situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi Harry maupun pihak kerajaan," sambungnya menjelaskan.

Lady C percaya bahwa Pangeran Harry atau Meghan Markle akan tetap bisa eksis tanpa harus memiliki gelar kerajaan Inggris.

"Harry tidak membutuhkan gelar kerajaan, ia melampaui itu. Gelar itu adalah belenggu yang bisa dilepaskannya. Ia tidak membutuhkannya, itu terlalu besar untuknya sekarang," tutur Lady C.


Terpantau pada hari ini, Senin (31/5), petisi yang meminta Pangeran Harry melepas gelar kerajaan tersebut sudah ditandatangani lebih dari 20 ribu orang.

(yoa/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER