Staf Kerajaan Inggris Bongkar Perlakuan Buruk Meghan Markle

Meghan Markle sudah menikah dan membina rumah tangga dengan Pangeran Harry sejak 2018.

Meghan bahkan sempat merasakan bagaimana kehidupan sebagai anggota kerajaan Inggris.

Namun, Meghan dan Pangeran Harry lantas memutuskan untuk mundur dari kerajaan Inggris dua tahun kemudian.

Ada cerita menarik dari Meghan yang terungkap melalui buku berjudul Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown yang ditulis Valentine Low.

Ternyata, banyak staf kerajaan Inggris yang mengaku sempat mendapatkan perlakuan buruk dari Meghan.

Bahkan, ada staf kerajaan Inggris yang sampai merasa sakit hati dengan Meghan.

"Banyak orang yang merasa sakit hati. Banyak perempuan muda yang sakit hati karena perlakuan mereka," ungkap Low dalam buku tersebut.

Low pun menceriakan salah satu contoh perlakuan buruk Meghan ke staf kerajaan Inggris.

Meghan disebut pernah memarahi staf kerajaan Inggris di hadapan banyak orang.

"Jangan khawatir. Kalau benar-benar ada orang lain yang bisa kuminta untuk melakukan hal ini, aku akan menyuruh mereka dan bukan kamu!" ungkap Low menirukan perkataan Meghan kala itu.

Selain itu, Meghan juga pernah menyerang staf kerajaan Inggris secara verbal.

Meghan juga sempat marah ke salah satu staf karena insiden yang melibatkan media massa.

"Dia (Meghan Markle) tidak mengangkat telepon. Aku takut," ungkap salah satu staf.

"Ini sangat konyol. Aku tidak bisa berhenti gemetaran," sambungnya.

Ajudan di kerajaan Inggris juga cerita bahwa Meghan dan Pangeran Harry kerap memanggil staf keluar saat acara makan malam hanya untuk memarahi mereka.

Hal tersebut yang rupanya membuat banyak staf kerajaan Inggris merasa sakit hati dengan Meghan.

"Setiap 10 menit, aku harus keluar hanya untuk dimaki oleh Meghan dan Harry. Mereka bilang, 'Aku tidak percaya kau melakukan hal seperti ini. Kau sudah mengecewakanku. Apa yang kau pikirkan?'" cerita salah satu staf.

"Hal seperti itu berlangsung selama beberapa jam," lanjutnya.

Samantha Cohen sekretaris pribadi Meghan ternyata juga kerap merasakan hal yang sama.

Bahkan, Cohen pernah dimaki-maki Meghan dan Pangeran Harry saat perjalanan ke Australia.

"Sam selalu menyebut bekerja dengan mereka seperti bekerja untuk sejumlah remaja. Dia merasa sengsara," ujar salah satu sahabat Cohen di buku tersebut.

"Dia terus menerus harus membela Harry dan Meghan sambil menerima perundungan tersebut dari mereka," tutupnya.