Putri Arab Latifa Juga Ungkap Penyekapan Terhadap Sang Kakak
BBC Panorama membuat heboh ketika memberitakan video rekaman telepon dari Latifa al Maktoum (34) Putri Arab Pada Februari 2021.
Putri Latifa mengaku tengah disandera oleh ayahnya sendiri yang merupakan penguasa di Dubai. Rekaman itu dibuat Putri Latifa setelah gagal melarikan diri pada 2018.
Peristiwa ini membuat Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menekan Uni Emirat Arab demi memastikan Latifa masih hidup.
Kisah penyekapan Putri Latifa mengingatkan publik kembali pada kejadian memilukan yang terjadi pada sang kakak Putri Shamsa yang juga pernah disekap pada 2000.
Shamsa ditangkap paksa di Cambridge pada Agustus 2000 atau sekitar dua bulan setelah melarikan diri dari rumah mewah ayahnya di Longcross Estate, Surrey, Inggris.
Shamsa lantas dibawa dengan helikopter ke Prancis sebelum dipulangkan ke Dubai menggunakan pesawat pribadi.
Tulisan tangan Latifa yang dikirim oleh teman-temannya ke kepolisian Cambridgeshire pada Rabu Februari 2021 mendesak pihak berwenang Inggris segera bertindak demi kakaknya. Surat itu ditulis saat Latifa menjalani penahanan di suatu 'vila penjara' pada 2019.
"Yang saya minta adalah mohon beri perhatian atas kasusnya karena bisa membantu dia bebas...bantuan dan perhatian Anda atas kasusnya bisa membebaskan dia," tulis Latifa terkait nasib kakaknya itu. Dia punya keterkaitan yang kuat dengan Inggris...dia sangat cinta Inggris. Semua kenangan manisnya ada di sana,'' tulis Latifa.
Latifa menandai surat itu pada Februari 2018 sebelum berupaya kabur dari penyekapan. Hal ini dilakukan Latifa demi menghindari kecurigaan bahwa dirinya punya cara berkomunikasi dengan dunia luar selama disekap.
Surat itu memberikan gambaran mencekam atas nasib sang kakak setelah dipulangkan paksa ke Dubai.
"Dia tetap diasingkan tanpa ada kepastian kapan dibebaskan, diadili, atau didakwa. Dia disiksa dengan kakinya dicambuk," tutup Latifa.