Jakarta, Insertlive -
Latifa al Maktoum (34) putri Arab yang disekap oleh ayah sendiri yang merupakan penguasa Dubai akhirnya terlihat di depan umum untuk kali pertama dalam hampir tiga tahun.
Tiga bulan setelah merilis video mengejutkan yang memperlihatkan dirinya ketakutan pada keselamatan nyawa diri sendiri, Putri Latifa terlihat di sebuah pusat perbelanjaan bersama dua orang teman.
Otoritas Dubai menyetujui perilisan foto tersebut setelah para pegiat yang didukung oleh PBB menuntut "bukti" Putri Latifa masih hidup.
Pada foto yang diunggah oleh salah satu teman Putri Latifa terlihat mereka sedang berada di Emirates Mall di Dubai.
Pendukung kampanye #FreeLatifa, berdasarkan laporan Daily Mail, mengatakan dua wanita yang berfoto dengan sang Putri adalah temannya selama bertahun-tahun.
Baca halaman selanjutnya
Pada latar belakang foto tampak bioskop dengan iklan film Demon Slayer: Mugen Train. Film ini dirilis di UEA pada 13 Mei 2021 lalu.
Teman-teman Latifa yakin bahwa foto itu asli dan tidak diambil dengan paksaan apa pun.
Salah satu teman wanita pada foto diidentifikasi sebagai Lynda Bouchikhi.
Lynda mengunggah kebersamaan dengan Putri Latifa pada akun Instagram pribadi.
 Putri Latifa dan teman-teman./ Foto: Twitter/@sanyaburgess |
“Malam yang indah di MoE bersama teman-teman,” tulis Lynda.
Lynda mengunggah foto tersebut atas izin penguasa Dubai.
"Dengan asumsi bahwa foto itu asli, itu menunjukkan bukti kehidupan yang merupakan sesuatu, tetapi tidak ada apa-apa tentang kondisi kurungannya atau kebebasannya," kata Kenneth Roth dari kelompok advokasi Human Rights Watch kepada BBC.
Baca halaman selanjutnya
Pada Februari 2021, BBC Panorama menghebohkan pemberitaan dengan menayangkan video yang memperlihatkan Putri Latifa merekam lewat telepon secara diam-diam.
Dia mengaku tengah menjadi sandera oleh ayahnya sendiri setelah gagal melarikan diri pada 2018 silam.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) segera bertindak dengan memberikan tekanan pada Uni Emirat Arab demi memastikan Latif masih hidup.
Kisah penyekapan Putri Latifa mengingatkan publik kembali pada kejadian memilukan yang terjadi pada kakaknya Putri Shamsa tahun 2000
Pada Agustus 2000, sekitar dua bulan setelah melarikan diri dari rumah mewah ayahnya di Longcross Estate, Surrey, Inggris, Shamsa ditangkap paksa di Cambridge.
Dia lalu dibawa dengan helikopter ke Prancis sebelum dipindahkan kembali ke Dubai menggunakan pesawat pribadi.
Tulisan tangan Latifa, yang dikirim oleh teman-temannya ke kepolisian Cambridgeshire pada Rabu (24/02/2021) lalu mendesak pihak berwenang Inggris segera bertindak demi kakaknya.
Surat itu ditulis pada 2019 saat Latifa menjalani penahanan di suatu "vila penjara".
"Yang saya minta adalah mohon beri perhatian atas kasusnya karena bisa membantu dia bebas...bantuan dan perhatian Anda atas kasusnya bisa membebaskan dia," tulis Latifa terkait nasib kakaknya itu. Dia punya keterkaitan yang kuat dengan Inggris...dia sangat cinta Inggris. Semua kenangan manisnya ada di sana,'' tulis Latifa.
Latifa menandai surat itu pada Februari 2018 sebelum dia berupaya kabur dari penyekapan. Ini untuk menghindari kecurigaan bahwa dia punya cara berkomunikasi dengan dunia luar selama disekap.
Surat itu memberi gambaran yang mencekam atas nasib kakaknya setelah dipulangkan paksa ke Dubai.
"Dia tetap diasingkan tanpa ada kepastian kapan dibebaskan, diadili, atau didakwa. Dia disiksa dengan kakinya dicambuk," imbuhnya.
(syf/syf)