Profil Mark Sungkar, Ayah Shireen Sungkar yang Didakwa Korupsi Rp399 Juta

Nama Mark Sungkar mendadak heboh usai didakwa melakukan perbuatan memperkaya diri melalui dana pelaksanaan kegiatan peningkatan prestasi olahraga nasional tahun anggaran 2018.
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Triatlon Indonesia (PPFTI) ini juga didakwa membuat laporan keuangan fiktif.
Atas perbuatan tersebut, Mark Sungkar disebut memperkaya diri dan orang lain serta korporasi. Akibatnya, negara merugi senilai Rp694,9 juta.
"Perbuatan mana telah memperkaya diri sendiri yaitu terdakwa (Ketua Umum Cabang Olah Raga PPFTI) yaitu sebesar Rp399.700.000, atau orang lain yaitu Andi Ameera Sayaka yaitu sebesar Rp20.650.000, Wahyu Hidayat yaitu sebesar Rp41.300.000, Eva Desiana yaitu sebesar Rp41.300.000, Jauhari Johan yaitu sebesar Rp 41.300.000, atau suatu korporasi yaitu The Cipaku Garden Hotel (Luciana Wibowo) yaitu sebesar Rp150.650.000," tutur jaksa Kejagung Nopriyadi saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021).
Kasus ini berawal pada 29 November 2017, saat Mark Sungkar selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Triathlon Indonesia masa bakti 2015-2019, mengajukan proposal pengajuan dana. Pengajuan dana yang diminta Mark saat itu sebesar Rp5 miliar.
Atas dasar itu, Mark Sungkar didakwa melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 atau Pasal 9 juncto Pasal 18 ayat 1 huruf b UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tipikor juncto UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999.
![]() |
Lantas, siapakah Mark Sungkar?
Mark Sungkar memiliki nama asli Mubarak Ali Sungkar. Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 22 Oktober 1949. Saat ini ia berusia 72 tahun.
Mark Sungkar pernah berprofesi sebagai aktor dan sutradara. Masa kejayaannya adalah pada tahun 1970 sampai tahun 2000.
Ia menikah ketiga kalinya dengan Fanny Bauty dan dikaruniai tiga orang anak. Salah satu anaknya adalah Shireen Sungkar, yang saat ini telah dipersunting oleh Teuku Wisnu.
Sebelum terjun ke dunia hiburan, Mark adalah pedagang dan pemborong bangunan. Mark juga pernah aktif sebagai pemain drama dalam group Teater Kecil pimpinan Arifin C. Noer pada tahun 1968-1970.
Selain itu, Mark juga pernah bergabung dengan Bina Vokalia pimpinan Prananjaya (1973). Keseriusannya dalam belajar akting dibuktikan dengan tekadnya menuntut ilmu di Akademi Theater Amsterdam, Belanda (1975-1979) dan International School for Musical Entertainment Hilversum, Belanda (1977-1980). Mark juga bergabung dengan Nederlandse Operette Vereniging Amsterdam (1976-1977) dan Delfero Talent Pedagog Amsterdam (1976-1978).
Mark kemudian terjun ke dunia tarik suara pada tahun 1977 dan sempat mengeluarkan beberapa single dan album rekaman, antara lain She Believe in Me (1979), Hution Mind (1980), Bunga-bunga Cinta (1985) dan Kaki Limo (1989). Mark juga pernah mewakili Indonesia dalam Asean Concert di Brunei Darussalam (1984) dan Bangkok (1985), serta International Song Festival di Chile (1986) dan April Spring Festival di Pyong Yang (1987).
Pada 8-9 Juni 2007, Mark Sungkar bermain dalam pementasan teater Abang Thamrin Dari Betawi karya Asrul Sani bersama Sanggar Pelakon pimpinan Mutiara Sani di Graha Bhakti Budaya, TIM. Dalam pementasan tersebut Mark berperan sebagai Fruin, orang Belanda yang menentang kebijakan-kebijakan MH. Thamrin.

Shireen Sebut Mark Sungkar Kini Lebih Suka Dipanggil Petani Ketimbang Artis
Senin, 14 Apr 2025 10:40 WIB
Keluarga Ibu Tiri Shireen Sungkar Jadi Korban Gempa Cianjur, Rumah Hancur
Kamis, 24 Nov 2022 12:25 WIB
Kesehatan Mark Sungkar Belum Pulih, Sidang Dugaan Korupsi Kembali Ditunda
Selasa, 20 Apr 2021 18:36 WIB
Shireen Sungkar Protes Ayah Nikahi Wanita 45 Tahun Lebih Muda
Jumat, 23 Oct 2020 09:45 WIBTERKAIT