Cegah COVID-19, Jokowi Minta Libur Panjang Akhir Tahun Dikurangi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta untuk dilakukan pengurangan libur panjang dan cuti bersama akhir tahun.
Hal tersebut berdasar pada kasus Corona yang mengalami lonjakan usai adanya libur panjang beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, melalui Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Jokowi meminta untuk mengurangi hari libur menjelang akhir tahun.
"Yang berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," kata Muhadjir di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11).
Berkaca pada kasus sebelumnya, masyarakat mengabaikan protokol kesehatan menjaga jarak saat menghadiri tempat wisata di musim libur panjang.
"Jadi yang diwanti-wanti adalah kerumunannya, kalau kemudian liburan sama-sama ke tempat wisata atau sama-sama kemudian beli oleh-oleh akan terjadi kerumunan," kata Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, dikutip dari detikcom.
Pria itu pun mengaku setuju akan adanya pengurangan libur panjang menjelang akhir tahun untuk meminimalisir risiko terciptanya kerumunan yang mengakibatkan penambahan kasus Covid-19.
"Iya setuju saja, kerumunannya akan sedikit," tegasnya.
Oleh karena itu, Insertzen harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, seperti yang dikampanyekan Satgas COVID-19.