Ahli Bandingkan Harga Vaksin dengan Biaya Penanganan COVID-19

Yudistira Perdana Imandiar | Insertlive
Jumat, 20 Nov 2020 22:00 WIB
Poster Ahli Bandingkan Harga Vaksin dengan Biaya Penanganan COVID-19/Foto: Edi Wahyono
Jakarta, Insertlive -

Penanganan pandemi COVID-19 membutuhkan biaya yang tergolong besar. Di tahun 2020, pemerintah telah mengalokasikan dana Rp 87,55 triliun untuk penanganan di bidang kesehatan.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany menjelaskan COVID-19 merupakan penyakit yang membutuhkan biaya besar. Biaya penanganan tersebut tentunya membebani keuangan negara. Sebab, perawatan pasien COVID-19 masih menjadi tanggungan negara yang menggunakan dana APBN, APBD, dan dana desa untuk penanganannya.

"Biaya penyakit itu mahal. Dari COVID-19 saja, biayanya bisa sampai Rp 600 juta," ujarnya dikutip dari situs covid.go.id, Jumat (20/11/2020).

ADVERTISEMENT

Ia merinci, pengeluaran negara untuk pengobatan hingga program pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 mencapai Rp 800 triliun. Mengingat besarnya dampak COVID-19 terhadap sektor kesehatan dan ekonomi, ia mengimbau agar masyarakat disiplin menerapkan 3M sehingga kerugian negara bisa ditekan.

"Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp 5.000. Tapi begitu tertular COVID-19, katakanlah penghasilan kita 1 hari Rp 100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah. Lebih baik kita mengeluarkan Rp 5.000 sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja," papar Hasbullah.

Hasbullah mengatakan penyediaan vaksin jauh lebih murah dibandingkan biaya pengobatan COVID-19. Penyediaan vaksin memberikan dua manfaat, yakni perlindungan kesehatan dan mengurangi beban perekonomian negara.

"Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. Dengan divaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak menularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus," ulas dia.

Senada dengan Hasbullah, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro juga menyampaikan agar masyarakat terus disiplin dan #ingatpesanibu dengan melakukan 3M yaitu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan dan #cucitanganpakaisabun sesuai imbauan #satgascovid19.


"Ternyata ada acara yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin dan sambil menunggu vaksin (COVID) yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagai satu kesatuan," pesan dr Reisa.

[Gambas:Video Insertlive]



(dis/dis)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER