Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Kalah di Pilpres AS, Trump Bakal Dituntut Soal Kasus Suap Bintang Porno

DIS | Insertlive
Rabu, 18 Nov 2020 08:59 WIB
Kalah di Pilpres AS,Trump Bakal Dituntut Soal Kasus Suap Bintang Porno/Foto: AP/Alex Brandon
Jakarta, Insertlive -

Usai kekalahannya di pemilihan presiden 2020 Amerika Serikat, Donald Trump tak lagi memiliki privilese atau hak istimewa seperti perlindungan dari gugatan hukum baik perdata maupun pidana.

Begitu privilese dicabut maka Trump akan kembali menjadi warga negara biasa.

"Begitu ia meninggalkan Gedung Putih, atmosfernya akan langsung berubah dan tak ada lagi kekuasaan yang bisa membuatnya terlindungi dari investigasi hukum," ujar Daniel R Alonso, mantan jaksa federal dan jaksa di negara Bagian New York, dikutip dari BBC.


Hal yang paling mengkhawatirkan bagi Trump dan perusahaan real estatenya, Trump Organization adalah soal penyelidikan pidana yang dilakukan aparat penegak hukum di New York.

Tak hanya itu, Trump juga akan menjalani proses hukum kasus lainnya, salah satunya soal kasus suap untuk bintang film porno, Karen McDougal dan Stormy Daniels.

Dalam kasus yang dikenal dengan skandal 'uang tutup mulut', Karen dan Stormy mengklaim menerima uang pembayaran agar mereka tak membongkar hubungan seksual dengan Trump menjelang pemungutan suara pilpres tahun 2016.

Saat itu Karen dan Stormy mengungkap keberadaan 'uang tutup mulut' pada 2018 hingga aparat penegak hukum menggelar investigasi pidana dengan fokus penyelidikan Michael Cohen, pengacara pribadi Trump.

Michael mengaku mengatur pembayaran ke dua model seksi tersebut dan membuatnya ditetapkan sebagai pelanggaran pendanaan kampanye hingga ia dijatuhi hukuman penjara tiga tahun pada 2018.

Selain itu, jaksa di Manhattan, Cyrus Vance tengah menyelidiki soal Trump Organization yang diduga memalsukan dokumen perusahaan terkait pembayaran tersebut.

Di New York sendiri, memalsukan dokumen perusahaan adalah tindak pidana dengan hukuman maksimal satu tahun penjara.

Sayangnya, hukuman tersebut memiliki batas dua tahun, sementara pembayaran pada dua model seksi itu dilakukan lebih dari dua tahun lalu.

Namun, kasus ini akan tetap digelar karena di New York, memalsukan dokumen perusahaan bisa diajukan ke pengadilan bila tindakan tersebut dilakukan untuk menyembunyikan tindak pidana yang lebih serius.

Nantinya, bila terbukti bersalah maka Trump akan menjalani hukuman yang berat.



(dis/arm)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK