Terjun ke Bisnis Fashion, Pangeran Charles Jual Baju Harga Rp21 Juta

DIS | Insertlive
Selasa, 17 Nov 2020 17:30 WIB
FILE - In this Tuesday, Feb. 18, 2020 file photo, Britain's Prince Charles greets members of the public as he leaves the RSC or Royal Shakespeare Company, in Stratford-upon-Avon, England, during his tour of Warwickshire and the West Midlands. Prince Charles in a interview with Sky News on Thursday June 4, 2020, said he missed giving his family members a hug during the long weeks of lockdown due to the COVID-19 outbreak, and also acknowledged that he had not seen his father, Prince Philip, for many weeks. (Jacob King/Pool Photo via AP, File) Terjun ke Bisnis Fashion, Pangeran Charles Jual Baju Harga Rp21 Juta/Foto: AP/Jacob King
Jakarta, Insertlive -

Pangeran Charles kini terjun ke bisnis fashion bekerjasama dengan retail Net-A-Porter dan menawarkan sejumlah koleksi dengan harga yang cukup mahal.

Melansir People, kegiatan tersebut adalah bagian dari proyek Modern Artisan yang dibawahi oleh badan amal milik Pangeran Charles.

"Proyek Modern Artisan lahir dari sama-sama memiliki ketertarikan dengan fashion berkelanjutan antara Prince of Wales, presiden dari The Prince's Foundation dan Federico Marchetti, CEO dari grup Net-A-Porter," ujar pihak yayasan milik Pangeran Charles.

ADVERTISEMENT

Sang pangeran berusia 71 tahun ini telah merilis 10 koleksi busana yang kebanyakan adalah jaket berbahan tebal seperti jaket bomber sampai coat juga berbagai koleksi pakaian wanita.

Koleksi busana high-end ini dijual dengan harga yang tinggi, misalnya jaket bomber senilai US$ 1.550 atau sekitar Rp21 juta.

Pangeran Charles mengatakan bahwa ia menerapkan gaya hidup fashion suistanable yang artinya mempercayai bahwa membeli baju dengan kualitas yang baik bisa dipakai dalam jangka panjang.

"Jadi, semakin aku memakainya. Maka aku berharap bisa dipakai hingga bertahun-tahun dan berkelanjutan," tuturnya.

Koleksi yang dirilis merupakan karya desainer muda yang merupakan mahasiswa dari sekolah fashion Politecnico di Italia.


Sementara untuk produksinya sendiri dilakukan di Inggris di bawah lembaga pelatihan milik The Prince's Foundation.

[Gambas:Video Insertlive]



(dis/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER