Jadi Orang Paling Dibully Sepanjang 2019, Meghan Markle Akui Sakit Hati
Meghan Markle berbicara tentang kondisi mentalnya usai jadi orang paling dibully sepanjang 2019. Ia membicarakannya pada 10 Oktober 2020 lalu bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Duke dan Duchess of Sussex mengaku sempat kaget saat pertama kali diberitahu bahwa telah menjadi orang yang paling dibully sepanjang 2019.
Dalam podcast Teenager Therapy, Meghan akui sampai sekarang dirinya tak bisa melupakan hal itu. Ia masih sakit hati dan mengatakan bahwa sampai sekarang dirinya masih sering dibully.
"Aku diberitahu bahwa pada 2019, aku adalah orang yang paling dibully di seluruh dunia, baik pria atau wanita. Sekarang, delapan bulan sejak itu, saya bahkan tidak terlihat - saya sedang cuti melahirkan atau dengan bayi - tetapi tetap menerima bullying dan itu hampir tak tertahankan," kata Meghan.
Meghan akui kondisinya mentalnya sangat terganggu karena sering dibully. Ia heran mengapa orang-orang tega melakukan hal tersebut kepadanya.
"Kalian bahkan tidak dapat memikirkan seperti apa rasanya, karena saya tidak peduli apakah kalian berusia 15 atau 25 tahun, jika orang mengatakan hal-hal tentang kalian yang tidak benar, itu berdampak pada kesehatan mental dan emosional kalian dan bisa saja rusak," katanya melanjutkan.
Ucapan istri Pangeran Harry itu tentunya merujuk atas reaksinya menghadapi media Inggris setelah menjadi anggota keluarga kerajaan. Meghan sering diejek oleh media karena melakukan hal yang sama dengan Kate Middleton.
"Kita semua tahu bagaimana rasanya disakiti, kita semua tahu bagaimana rasanya dibully atau dikucilkan," tutup Meghan Markle.