Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Sosok Sarwo Edhie Wibowo, Si Pengganyang PKI

ikh | Insertlive
Kamis, 01 Oct 2020 16:48 WIB
Sosok Sarwo Edhie Wibowo, Si Pengganyang PKI (Foto: Instagram/hariswijaya.1975)
Jakarta, Insertlive -

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo adalah nama perwira TNI yang sangat terkenal. Namanya selalu disebut ketika membahas mengenai sejarah Gerakan 30 September (G30S).

Sarwo Edhie dikenal sebagai salah satu tokoh militer yang terlibat aktif dalam pemberantasan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965. Kala itu, Sarwo Edhie menjabat sebagai panglima RPKAD (Kopassus saat ini).

Nama Sarwo Edhie juga merupakan ayah kandung Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, ibu negara Republik Indonesia sekaligus istri dari Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.


Sarwo Edhie lahir di Pangenjuru, Purworejo, Jawa Tengah, pada 25 Juli 1925. Ia merupakan anak pasangan bangsawan Raden Kartowilogo dan Raden Ayu Sutini yang bekerja di pemerintahan kolonial Belanda.

Sejak remaja, Sarwo Edhie sudah kagum dengan kehebatan tentara Jepang dalam melawan pasukan sekutu di perang dunia. Hal itu yang kemudian membuat Sarwo Edhie lantas bergabung dengan tentara bentukan Jepang yang berisikan orang Indonesia yakni Pembela Tanah Air (PETA) pada 1942.

Ketika Indonesia merdeka pada 1945, Sarwo Edhie memilih bergabung dengan Barisan Keamanan Rakyat (BKR). Dari sini karier Sarwo Edhie di dunia militer semakin mengkilap hingga menjadi Komandan RPKAD.

Usai kemerdekaan Indonesia, sebuah peristiwa bersejarah terjadi di Indonesia pada 1965. Peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap enam jenderal serta pemberontakan yang diduga dilakukan Partai Komunis Indonesia mengubah wajah sejarah Indonesia.

Peristiwa itu ternyata juga memancing amarah Sarwo Edhie yang kemudian mendukung Soeharto dalam pemberantasan PKI. Selain itu, Sarwo Edhie juga berhasil merebut kembali sejumlah bangunan penting negara seperti Monumen Nasional (Monas), Istana Kepresidenan, Radio Republik Indonesia (RRI), dan gedung telekomunikasi dari tangan pemberontak.

Sarwo Edhie juga memimpin langsung operasi penggalian sumur pembuangan mayat para jenderal di Lubang Buaya. Soeharto yang diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat lalu menunjuk langsung Sarwo Edhie sebagai pimpinan operasi pemberantasan PKI.

Dalam sebuah kesempatan, Sarwo Edhie pernah berujar bahwa jumlah korban tewas selama pemberantasan PKI mencapai 3 juta orang. Bahkan hal tersebut disampaikan Sarwo Edhie langsung di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI).

Di luar karier militer, Sarwo Edgie pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan. Beliau menikah dengan Sunarti Sri Hadiyah, mereka mempunyai 7 anak termasuk Ani Yudhono. Sarwo Edhie kemudian meninggal dunia di Jakarta pada 9 November 1989.



(ikh/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK