Najwa Ungkap Kemudahan Anak Presiden Ikut Pilkada, Ini Respons Gibran

Najwa Shihab belakangan ini menjadi sorotan publik setelah tayangan video bertagar #MataNajwaMenantiTerawan viral di media sosial.

Oleh karena Menteri Kesehatan Republik Indonesia tak kunjung memenuhi undangan Najwa, program Mata Najwa akhirnya menampilkan para petarung Pilkada Serentak 2020 yang dua di antaranya bukanlah orang sembarangan.

Bertajuk Berebut Tahta Di Tengah Wabah, salah satu tamu undangan pada acara yang tayang di Trans7 tersebut adalah Gibran Rakabuming.

Gibran putra sulung Presiden Joko Widodo masuk sebagai calon Walikota Surakarta, Jawa Tengah.

Najwa menanyakan pada Gibran kenapa tidak menunggu ayahanda selesai menjabat sebagai Presiden baru mencalonkan diri?

"Yah itu tadi karena saya sudah merasa siap, itu saja," ungkap Gibran.

Kemudian, Najwa kembali mempertanyakan apakah keputusan maju pilkada karena adanya kemudahan mengingat Gibran adalah anak Presiden. 

"Enggak mbak, kalau dimudahkan yah apa sih yang dimudahkan, semua proses sudah saya lalui, semua persyaratan juga saya penuhi, mulai dari proses pendaftaran, proses misalnya fit and proper test internal, sudah saya lalui semua, tidak ada tahapan2 yang saya lompati, enggak ada yang namanya shortcurt atau apa, kalau dimudahkan jelas enggak ada, apa yang dimudahkan, semua proses saya lalui," urai Gibran.

Lalu, Najwa pun memberkan bahwa sebenarnya Gibran lebih mudah mendapatkan tiket maju calon partai, meski baru melakukan pendaftaran dan tidak pernah terlibat sama sekali dalam kegiatan partai.

"Malah kader lama yang pernah jadi pejabat daerah dan sempat dapat rekomendasi, tidak jadi masuk digantikan Mas Gibran, itu enggak bisa dibilang keistimewaan Mas?," tanya Najwa.

Gibran menjawab kalau soal rekomendasi adalah urusan ibu ketua umum (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri).

"Kira-kira kalau pengusaha muda di Solo enggak punya pengalaman politik sama sekali, mau maju walikota tapi bukan anak Presiden, kira-kira bisa dapat rekomendasi itu?," imbuhnya.

"Nah kita lihat dulu dong, saya kan daftarnya lewat DPD Jawa Tengah waktu itu ada pak Purnomo yang diusung dari DPJ yang kita lihat dong mbak progressnya seperti apa, saya kan juga, seperti yang saya bilang tadi saya melewati proses. Ketika awal 2020 sampai sebelum rekomendasi turun, elektabilitas saya melebihi Pak Purnomo, itu mungkin resalah satu pertimbangan dari ibu ketua umum," papar Gibran.

Mengaku berjuang tanpa dukungan istimewa, Gibran mengutarakan elektabilitas dirinya pada awal 2020 hanyalah 13 persen.

"Saya berjuang sampai dapat 55 persen di Bulan Juni, ini ada prosesnya sebenarnya, ada prosesnya," jawab Gibran.

Najwa pun kembali menegaskan pada Gibran berarti anak Presiden tidak memiliki keistimewaan apapaun terhadap proses pencalonan dirinya di Kota Solo.

"Saya rasa sih tidak," kata Gibran.

"Yakin Mas Gibran?," sebut Najwa.

"Yakin," pungkas Gibran.

[Gambas:Video Insertlive]