Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Sempat Kritik Anies soal PSBB, Nikita Mirzani: Tidak Ada Penghinaan

YOA | Insertlive
Selasa, 15 Sep 2020 16:40 WIB
Sempat Kritik Anies soal PSBB, Nikita Mirzani: Tidak Ada Penghinaan (Foto: Madeline Mekel)
Jakarta, Insertlive -

Nikita Mirzani sempat menyinggung kebijakan PSBB di Jakarta yang kembali diterapkan pada 14 September 2020 oleh Gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Artis yang kerap disapa Nyai dengan tegas menyuarakan ketidaksetujuan atas kebijakan tersebut.

Ia merasa nantinya akan ada beberapa orang yang dirugikan karena PSBB kembali diterapkan.


"Assalamualaikum, dear pak Anies Baswedan yang manis dan rupawan. Perkenalkan saya Nikita Mirzani, KTP saya Jakarta tapi alhamdulillah saya nggak pilih bapak. Boleh dong saya di sini menyampaikan suara sebagai masyarakat yang tinggal di Jakarta. Tanggal 14 masih beberapa hari lagi, coba deh pak salat tahajud atau istiqarah dulu. Siapa tahu dikasih jalan sama Allah. Saya dan orang-orang kaya di luar sana tidak akan masalah besar. Tapi, gimana nasib mereka yang setiap bulan gajinya gak cukup buat bayar kontrakan? Kenapa cuma di Jakarta aja pak yang ada PSBB lagi? Kenapa (daerah) yang lain nggak? Akan ada PHK lagi kah? Sekolah virtual itu aja udah bikin saya gilda. Kasihan pak, warga yang sudah memilih bapak. Mudah-mudahan ini baru wacana," tulis Nikita melalui Instagram Stories kala itu.

Nikita Mirzani pun akhirnya menjelaskan maksud dari ungkapan itu saat ditemui InsertLive di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Jumat (11/9). Menurutnya, ia hanya mewakilkan suara masyarakat yang merasa keberatan dengan adanya PSBB.

"Itukan menyuarakan suara aja. Kan kita sebagai warga negara Indonesia berhak menyuarakan apa pun, selagi itu masih di jalur yang benar. Tidak ada penghinaan," ujar Nikita.

"Itu kan yang gua rasakan sebagai rakyat Indonesia. Kalian juga nanti akan susah nyari berita kan kalau PSBB diterapkan lagi," lanjutnya.

Nikita menilai Anies sangat tidak tepat dalam mengambil keputusan. Ia merasa sudah terlambat bagi Jakarta untuk mengharapkan orang baru tak berdatangan.

"Nggak efisien. Karena kenapa nggak dari awal. Kalau mau di-lockdown, ya lockdown aja sekalian gitu. Bila perlu jangan ada pendatang, tapi kan tidak dilakukan," jelas Nikita.

Nikita menyadari bahwa angka yang bertambah dari kasus COVID-19 terus meningkat. Namun menurutnya semua itu kembali ke pribadi masing-masing untuk bisa bertahan di kala pandemi.

"Tapi kan kalau ngomongin COVID-19 nggak pernah ada habisnya. Itu kesadaran dari diri masing-masing aja sih," lanjutnya.

Terkait kebijakan PSBB yang kembali diterapkan, saat ini Jakarta memang dalam kondisi yang sangat ketat. Beberapa tempat hiburan kembali dibatasi dan bahkan berpotensi dipaksa tutup sementara.

Kegiatan perkantoran pun ditiadakan sehingga para karyawan diimbau untuk bekerja dari rumah. Bahkan yang terbaru, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat mengimbau pengurus masjid meniadakan salat Jumat.



(yoa/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK