Paris Hilton Ungkap 'Penyiksaan' yang Dialaminya Saat Remaja

Aktris papan atas Hollywood, Paris Hilton, baru-baru ini membuka dirinya kepada publik tentang penyiksaan yang dialaminya saat remaja.

"Saya mengubur kenangan itu begitu lama. Tapi aku bangga karena diriku yang kuat menjadi wanita dan aku ingin menunjukkan kepada dunia, siapa aku sebenarnya," ujar Paris Hilton.

Semuanya, berawal ketika dirinya memulai kehidupan di New York saat masih berusia 17 tahun. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya dan tiga orang adik. Paris Hilton selalu pergi ke klub malam dan membuat orang tuanya kesal.

Pada akhirnya, kedua orang tua Paris Hilton memasukkannya ke Provo Canyon School selama 11 bulan. Hal ini karena sekolah tersebut diklaim bisa mengembangkan perilaku dan mental. Namun, inilah awal dari penyiksaan yang dirasakan Paris.

Ia menyebut, seluruh staf asrama akan mengatakan hal buruk dan menggertak. Setiap hari, Paris Hilton merasa kondisinya semakin memburuk karena mengalami pelecehan setiap hari.

"Saya pikir itu adalah tujuan mereka untuk menghancurkan kami. Dan mereka menganiaya secara fisik, memukul dan mencekik kami. Mereka ingin menanamkan rasa takut pada anak-anak jadi kami akan terlalu takut untuk tidak mematuhi mereka," tambahnya.

Semua deritanya saat remaja, tertuang dalam film dokumenter This Is Paris yang dibuatnya. Bahkan, tiga dari mantan teman sekelas remaja Hilton juga muncul. Mereka memberikan kesaksian tentang Provo Canyon School, dan mengaku sering disekoki paksa minum obat dan ditahan.

"Saya mengalami serangan panik dan menangis setiap hari. Saya sangat sedih. Saya merasa seperti seorang tahanan dan saya membenci kehidupan," ucap Paris.

Namun, sekarang ini semua itu menjadi sebuah mimpi buruk yang sudah berakhir. Pada akhirnya, ia bisa terbuka tentang trauma masa lalunya dan move on.

"Rasanya mimpi burukku sudah berakhir. Dan saya akan menonton film dengan orang tua, saya pikir itu akan baik untuk kita, tapi juga emosional. Tidak ada lagi rahasia," pungkasnya.

[Gambas:Video Insertlive]