Fakta di Balik Komunitas Pelakor Indonesia yang Ramaikan Facebook
Para wanita yang geram karena rumah tangganya diganggu oleh pelakor alias perebut laki orang, kini ada wadah yang menampung keluh kesah tersebut.
Wadah itu merupakan komunitas Pelakor Indonesia di Facebook yang menurut keterangan dalam grup Facebook tersebut adalah tempat mencurahkan isi hati tentang pelakor dan mengunggah foto para pelakor yang meresahkan.
"Grup ini adalah ajang silaturahmi untuk para madu dan pembenci pelakor... shilakan baku hantam di sini asal tidak rasis. Dilarang keras mengunggah gambar gambar tidak senonoh, dilarang ber iklan, dilarang berpolitik,dilarang hoax dan di larang menebar berita bohong,, Apabila ada status dan gambar yg tidak berkenan di hati kalian shilakan laporkan ke admin, akan kami delete permanen dan di kluarkan dari anggota group secara tidak hormat.... terimakasih. NB... akun fake dilarang masuk," tulis grup Facebook Komunitas Pelakor Indonesia.
Melansir dari Wolipop, admin sekaligus pendiri dari grup Komunitas Pelakor Indonesia Ratih Ayu Pramudita menjelaskan soal komunitas tersebut.
"Grup ini hanya curahan hati para wanita yang telah di madu. Tapi sekarang sudah dimasuki oleh wanita-wanita korban pelakor. Sehingga jadi ramai dah pada ribut di sini. Saya membuat grup ini karena saya merasa prihatin melihat banyak orang yang menikah siri tapi sama sekali tidak dihargai," ujarnya.
"Awal grup ini hadir ya cerita tentang keluh kesah wanita yang dimadu. Tapi sekarang amburadul menjadi tempat hujatan dan hinaan kepada pelakor," sambungnya.
Ratih mengaku membuat akun tersebut sejak tahun 2016 dan dipublikasikan satu tahun yang lalu. Melihat dari aktivitas para member yang didominasi oleh wanita, komunitas ini berisi unggahan mereka yang mencari keberadaan pelakor serta fotonya.
"LO SEMUA YG JADI PELAKOR. MANTEP LU? CANTIK LU AMBIL LAKINYA ORG? GAMAMPU SAMA YG LEBIH BAGUS MAKANYA AMBIL PUNYA ORG. SEMOGA SUSAH DAH ITU PAS ELU MATI. GW AAMIININ," ucap salah satu anggota grup Meiirvaa.
"Emangnya ada pelakor sholehah," tulis Tanti Lestari.
"Ada yg kenal sama ini Pelakor.. Dia udah rebut suami orang dan merasa dengan bangganya sudah merebut yang bukan hak miliknya," tulis Fitri Gunawan.
Menutup pembicaraan, Ratih mengatakan bahwa grup tersebut dibuka secara publik dan gratis untuk siapa pun yang ingin bergabung.
"Silakan gabung ajah ka. Tanpa syarat apa-apa, grup ini publik dan gratis siapa pun boleh gabung. Karena di manapun wanita tidak ada yang ingin dipoligami. Semua itu hanya keterpaksaan," tutup Ratih.