Haru, Putri Mendiang George Floyd Ungkap Merindukan Sang Ayah

Istri mendiang George Floyd, Roxie Washington akhirnya muncul ke publik ditemani putri kecilnya, Gianna, untuk berbicara soal kematian suaminya, George Floyd.

Melansir dari The Guardian, kemunculan Roxie dan putrinya, Gianna, menjadi pemberitaan utama di berbagai media massa dunia.

Sambil berderai air mata, Roxie menuturkan kesedihannya setelah ditinggal suaminya yang tewas akibat aksi kekerasan polisi berkulit putih di Kota Minneapolis, Derek Chauvin.

"Aku tak punya banyak hal untuk disampaikan, karena saat ini sulit bagiku untuk menyusun kata-kata. Tapi, aku ingin semua orang tahu bahwa ini (menunjuk putrinya, Gianna) yang direnggut oleh para petugas kepolisian," ujar Roxie sambil menangis.

"Setelah peristiwa tragis itu, mereka semua bisa pulang ke rumah berkumpul bersama keluarga. Tapi, anak ini tak lagi punya ayah. Ayahnya tak bisa melihat anak ini tumbuh dewasa dan menikah," lanjutnya.

Roxie dan putrinya menuntut keadilan untuk kematian suaminya yang lehernya ditekan dengan lutut Derek Chauvin.

"Aku di sini untuk anakku. Aku di sini untuk George karena aku mau menuntut keadilan untuknya. Dia orang yang baik, apapun yang orang katakan, dia adalah orang baik dan ini (menunjuk putrinya, Gianna), adalah bukti bahwa ia orang baik," ujarnya.

Sang putri, Gianna, juga mengucapkan beberapa kata kerinduan untuk mengenang sang ayah. 

"Aku merindukannya. Ayah suka menemaniku bermain bersama," ujarnya polos.

Sementara itu, pada Rabu (3/6) kejaksaan menaikkan dakwaan terhadap Derek Chauvin menjadi second degree murder yang berarti adanya unsur kesengajaan meskipun tak direncanakan.

Jika terbukti bersalah, Derek akan terkena hukuman maksimal 40 tahun penjara. Kejaksaan juga mendakwa tiga petugas lain yang berada di lokasi dengan dugaan membantu dan mendorong terjadinya pembunuhan.