Salah Besar, Helmy Yahya 'Suuzon' Roy Marten Hanya Jual Tampang

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Rabu, 20 May 2020 05:01 WIB
Eks Dirut TVRI Helmy Yahya penuhi panggilan Komisi I DPR untuk hadiri rapat dengar pendapat umum (RDPU). Rapat itu terkait pemecatan dirinya oleh Dewas TVRI. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta, Insertlive -

Sebuah cerita menarik mengenai Roy Marten terkuak ketika Helmy Yahya tengah berbincang-bincang dengan Mardigu Wowiek atau Bossman Sontoloyo.

Kala memperkenalkan Mardigu Wowiek, Helmy Yahya mengungkapkan bahwa sang pengusaha kalau bukan diundang olehnya pasti menolak.

"Ini kalau bukan saya yang maksa dia (Margidu) enggak bakal mau," sebut Helmy.

ADVERTISEMENT

Mardigu tampak tertawa dan menceritakan awal dirinya dikenal oleh publik Tanah Air.

"Ada beberapa orang bertanya, pertama nih sahabat namanya Roy Marten, sahabat Mas Helmy juga. Suatu hari saya ada video yang saya sebar, muter-muter, terus kemudian video itu tentang mengingatkan Indonesia bahwa perang ini bakal berkepanjangan, itu sembilan lalu. Dia (Roy Marten) merasa nanya 'Mas ini suaramu, kok enggak ada wajahmu'," urai Mardigu.

Mardigu pun menjelaskan pada Roy Marten bahwa dia ingin isi konten yang ditampilkan bukan wajahnya.

"Roy Marten sebaliknya," canda Helmy Yahya sembari tertawa terbahak-bahak.


Mardigu tertawa sekaligus menyetujui pernyataan Helmy tersebut.

"Itu betul-betul, boleh tanya, nanti kita panggil dia (Roy Marten). Dia bilang, orang lain tuh malah menjual dirinya," ungkap Mardigu.

"Enggak masuk tuh di pikirannya (soal mengutamakan isi konten)," imbuh Helmy.

Kemudian, Helmy menegaskan bahwa Roy Marten itu sangat pintar.

"Dia pintar loh Pak, bener loh dia pintar. Saya kan underestimate (meremehkan), enggak tahu sekolahnya di mana kapan gitu, selebriti jual tampang, ikut kuis saya, gila Mas Wowiek, sangat pintar dia, malah dia mengkritik," jelas Helmy.

Helmy menceritakan bahwa seorang Roy Marten tanpa diduga mengetahui perbedaan sikap kaki kuda pada foto-foto pahlawan.

"Kalau kedua kaki kuda terangkat artinya meninggal di peperangan, kalau satu kaki meninggalnya di rumah sakit. Nah waktu itu kita (Helmy Yahya dan Roy Marten) ngomong Pangeran Diponegoro, kaki kudanya keangkat satu kan karena meninggal di pengasingan," pungkasnya.

Berdasarkan cerita Helmy sepertinya Roy Marten mengetahui pengetahuan yang tidak banyak diketahui orang-orang tersebut.

[Gambas:Video Insertlive]



(syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER