3 Kabar Perkembangan Penemuan Vaksin Virus Corona Covid-19

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Kamis, 09 Apr 2020 15:47 WIB
Simak perkembangan terkini dari pembuatan vaksin virus corona Covid-19 dari perusahaan farmasi di beberapa negara di dunia.
Jakarta, Insertlive - Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona Covid-19 di Indonesia terus bertambah, kondisi serupa juga terjadi di dunia dengan jumlah tertinggi di Amerika Serikat mencapai 432.438 orang, sebanyak 14.808 meninggal dunia. 

Berbagai cara untuk memutus rantai penularan telah diterapkan sejumlah negara besar, baik dengan secara tegas atau kurang disiplin seperti Indonesia yang para penduduknya masih banyak yang tidak melakukan social distancing serta karantina di rumah. 

Selain itu, berbagai perusahaan farmasi besar dunia sekarang ini tengah berlomba-lomba menciptakan obat dan vaksin Covid-19. 

ADVERTISEMENT

Lalu, sudah sejauh mana perkembangan pembuatan vaksin Covid-19? Simak uraian berikut ini: 


Perusahan bioteknologi di Maryland, Amerika Serikat, Novavax saat ini tengah menguji vaksin bernama NVX-CoV2373.

Novavax mengatakan NVX-CoV2373 telah merangsang respons kekebalan yang kuat saat diujicoba di laboratorium dan hewan.



Peneliti menyebutkan bahwa vaksin menghasilkan antibodi melawan corona.

Produk vaksin ini bila berhasil uji coba akan segera tersedia di pasaran pada satu tahun mendatang.

Laporan The New York Times menyebutkan bahwa uji coba vaksin akan dilakukan kepada manusia di Australia pada bulan Mei 2020 mendatang.



Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, sukses melakukan uji coba vaksin corona ke tikus pada Kamis (2/4).

Para ilmuwan melakukan uji coba melalui patch sekuran ujung jari yang menunjukkan dapat menginduksi respons kekebalan terhadap virus corona. 

Tim periset yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh mengatakan bahwa sebelumnya mereka juga bekerja meneliti virus corona lain yang menyebabkan penyakit SARS dan MERS.

Andrea Gambotto, Profesor di Universitas Pittsburgh, mengatakan bahwa virus SARS dan MERS penyebab COVID-19 menunjukan adanya protein yang penting untuk mendorong kekebalan tubuh terhadap virus.



"Kedua virus itu menunjukkan kepada kami bahwa protein tertentu yang disebut spike protein sangat penting untuk mendorong kekebalan tubuh pada virus," sebut Andrea.

"Kami tahu persis bagaimana cara melawan virus baru ini," imbuhnya.

Dia menambahkan, vaksin prototipe yang disebut PittCoVacc dalam dua minggu menghasilkan sesuatu yang disebut gelombang antibodi pada virus corona.

Andrea dan tim peneliti mengingatkan, vaksin ini masih terlalu dini untuk mengetahui berapa lama respons kekebalan terhadap COVID-19.

Namun, kabar baiknya, vaksin ini bila dibandingkan dengan uji coba vaksin MERS pada tikus, uji coba vaksin corona ini memperlihatkan produksi antibodi yang sangat cukup untuk menetralisir virus selama satu tahun.


Perwakilan dari Johnson & Johnson secara resmi menyatakan bahwa mereka segera menguji coba kandidat vaksin virus pada September mendatang. Mereka juga meyakinkan vaksin tersebut akan siap digunakan untuk kebutuhkan darurat pada tahun 2021.

Johnson & Johnson telah menandatangi perjanjian dengan Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Lanjutan dari pemerinta Amerika Serikat (AS) dengan nilai investasi luar biasa yakni lebih kurang Rp16,3 triliun.

Pada Januari 2020 lalu, Johnson & JOhnson menggunakan teknologi yang sama untuk mengembangkan kandidat vaksin Ebola.



Paul Stoffels, Kepala Petugas Ilmiah dari Johnson & Johnson mengatakan bahwa mereka telah menggabungkan virus flu biasa yang tak dapat ditiru dengan bagian-bagian virus corona.

Mereka mengharapkan hasil dari eksperimen bisa menimbulkan reaksi kekebalan manusia pada virus corona.

Selain itu, mereka jug tengah berjibaku mengevaluasi kandidat vaksin mana yang dapat ditingkatkan.

Sejauh ini, belum pernah ada vaksin manusia yang jitu dan berhasil untuk rumpun virus corona, tetapi Paul optimistis dapat mengukir tonggak sejarah dengan penemuan terbarunya.
(syf/syf)
1 / 4
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER