Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Polisi Filipina Tembak Mati Warga yang Langgar Lockdown

DIS | Insertlive
Senin, 06 Apr 2020 20:58 WIB
Foto: Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta, Insertlive - Himbauan presiden Filipina, Duterte, soal aturan tembak mati bagi warganya yang melanggar aturan lockdown ternyata diterapkan dengan serius.

Melansir dari Al Jazeera, menurut laporan pihak kepolisian pada Sabtu (4/4) lalu, pihaknya telah menembak mati seorang pria berumur 63 tahun karena mengancam para tenaga medis yang menangani kasus virus corona.

Hal itu terjadi pada Kamis (2/4) silam di pos pemeriksaan corona kota Nasipit, sebelah selatan provinsi Agusan del Norte.


Pria yang diduga dalam keadaan mabuk itu, ditembak mati oleh pihak kepolisian setelah tak mengindahkan teguran tenaga medis desa karena tak memakai masker.

Alih-alih menerima teguran tersebut, ia malah marah dan mengatakan kalimat provokasi sambil melayangkan petugas medis dengan sabit.

"Dia diperingatkan oleh para tenaga medis desa karena tak mengenakan masker. Tapi, pria itu marah dan mengatakan kalimat provokasi dan mulai menyerang dengan sabit," ujar laporan polisi.

Peristiwa ini terjadi selang sehari setelah Duterte menghimbau pihak kepolisian Filipina untuk menembak mati para warga yang melawan atau mencari keributan di tengah himbauannya untuk isolasi diri di rumah.

"Jangan menyakiti para tenaga medis, dokter, karena itu adalah kejahatan yang serius. Perintah saya pada polisi dan militer untuk menembak mati siapapun yang coba membuat keributan dan membuat nyama mereka (tenaga medis) terancam," ujar Duterte, dikutip dari Reuters.

Diketahui, hingga artikel ini ditulis tercatat ada lebih dari 3.400 warga yang positif terinfeksi virus corona dengan jumlah angka kematian 152 orang di negara Filipina.



(dis/dis)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK