Tanpa Pemberitaan, Ini yang Dikerjakan Anies Baswedan demi Cegah Corona

Jakarta, Insertlive - Pada wawancara dengan Deddy Corbuzier, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan membeberkan fakta tindakan preventif yang telah dia lakukan semenjak Januari 2020 demi menjaga Jakarta dari penyebaran virus corona Covid-19.
Anies Baswedan menjelaskan bahwa pemprov DKI Jakarta telah melakukan monitoring penyebaran virus corona dari awal tahun dengan senyap. Tujuannya dia tidak mau bikin banyak orang panik.
Pencegahan di Jakarta, kata Anies, sangat penting karena Ibu Kota adalah gerbang Indonesia bagi dunia internasional.
"Kalau Jakarta tidak monitoring tidak melakukan persiapan, habis Indonesianya," jelas Anies.
Lalu, Deddy Corbuzier menambahkan hal tersebut justru membuat Anies sempat disalah-salahkan, Anies tidak menapik kenyataan tersebut.
Kemudian, Anies pun memaparkan sejumlah langkah pencegahan yang telah dikerjakan pemprov DKI Jakarta.
"Tanggal 7 Januari saya bagi tiga fase, fase pertama menjangkau pelayanan kesehatan di Jakarta, rumah sakit ada 195 Jakarta, klinik lebih banyak lagi, waktu itu namanya (virus corona) Pneumonia Wuhan, kita kasih tahu rumah sakit tentang ancaman Pneumonia Wuhan, indikasinya, orang-orang yang berpotensi menularkan adalah orang yang baru pulang dari luar negeri, sekarang disebut ODP (Orang Dalam Pemantuan). Awal Januari saya kerjain," urainya.
Anies lalu menambahkan bahwa pemprov DKI Jakarta pernah melakukan rapat pimpinan khusus.
"Kalau tengok lagi yah sekarang, rasanya baru kemarin, tanggal 29 januari 2020, kami bikin rapat pimpinan khusus di pemrov DKI undang imigrasi, badan intelijen untuk membicarakan Pneumonia Wuhan (Covid-19). Waktu itu udah bicara virus corona untuk kita menjaga batas-batas kita, kenapa undangnya imigrasi, saya ingin tahu siapa saja yang datang dari Tiongkok, tinggal di mana sama siapa karena mereka adalah orang yang harus kita pantau," bebernya.
Namun, sayang sekali data yang diinginkan Anies tersebut tidak ada.
"Ini mau jagain Jakarta ini, kalaupun masuk, datanya enggak ada," imbuhnya.
Berdasarkan pernyataan Deddy, semua hal yang dilakukan oleh Anies tersebut tidak mendapatkan publikasi.
"Saya ingat Pak Anies, saya tidak pernah mendengar di media tentang hal tersebut dan Pak Anies tidak pernah ngomong bercanda soal virus ini, kalau tidak salah," ucap Deddy.
Anies mengangguk mendengar pernyataan Deddy.
"Saya pantau terus, tiap dua hari dapat data, jumlah orang dalam pantauan, berapa pasien dalam pengawasan, datanya setiap hari makin naik, saat itu udah pasti jadi kasus," imbuh Anies.
Data yang tidak ada membuat langkah Anies pun menjadi sangat sempit.
"Kita enggak punya datanya, enggak punya kewenangan untuk pemeriksaan, lab dan lain-lain," pungkasnya. (syf/syf)
Anies Baswedan menjelaskan bahwa pemprov DKI Jakarta telah melakukan monitoring penyebaran virus corona dari awal tahun dengan senyap. Tujuannya dia tidak mau bikin banyak orang panik.
Pencegahan di Jakarta, kata Anies, sangat penting karena Ibu Kota adalah gerbang Indonesia bagi dunia internasional.
ADVERTISEMENT
"Kalau Jakarta tidak monitoring tidak melakukan persiapan, habis Indonesianya," jelas Anies.
Lalu, Deddy Corbuzier menambahkan hal tersebut justru membuat Anies sempat disalah-salahkan, Anies tidak menapik kenyataan tersebut.
Kemudian, Anies pun memaparkan sejumlah langkah pencegahan yang telah dikerjakan pemprov DKI Jakarta.
"Tanggal 7 Januari saya bagi tiga fase, fase pertama menjangkau pelayanan kesehatan di Jakarta, rumah sakit ada 195 Jakarta, klinik lebih banyak lagi, waktu itu namanya (virus corona) Pneumonia Wuhan, kita kasih tahu rumah sakit tentang ancaman Pneumonia Wuhan, indikasinya, orang-orang yang berpotensi menularkan adalah orang yang baru pulang dari luar negeri, sekarang disebut ODP (Orang Dalam Pemantuan). Awal Januari saya kerjain," urainya.
Anies lalu menambahkan bahwa pemprov DKI Jakarta pernah melakukan rapat pimpinan khusus.
"Kalau tengok lagi yah sekarang, rasanya baru kemarin, tanggal 29 januari 2020, kami bikin rapat pimpinan khusus di pemrov DKI undang imigrasi, badan intelijen untuk membicarakan Pneumonia Wuhan (Covid-19). Waktu itu udah bicara virus corona untuk kita menjaga batas-batas kita, kenapa undangnya imigrasi, saya ingin tahu siapa saja yang datang dari Tiongkok, tinggal di mana sama siapa karena mereka adalah orang yang harus kita pantau," bebernya.
Namun, sayang sekali data yang diinginkan Anies tersebut tidak ada.
"Ini mau jagain Jakarta ini, kalaupun masuk, datanya enggak ada," imbuhnya.
Berdasarkan pernyataan Deddy, semua hal yang dilakukan oleh Anies tersebut tidak mendapatkan publikasi.
"Saya ingat Pak Anies, saya tidak pernah mendengar di media tentang hal tersebut dan Pak Anies tidak pernah ngomong bercanda soal virus ini, kalau tidak salah," ucap Deddy.
Anies mengangguk mendengar pernyataan Deddy.
"Saya pantau terus, tiap dua hari dapat data, jumlah orang dalam pantauan, berapa pasien dalam pengawasan, datanya setiap hari makin naik, saat itu udah pasti jadi kasus," imbuh Anies.
Data yang tidak ada membuat langkah Anies pun menjadi sangat sempit.
"Kita enggak punya datanya, enggak punya kewenangan untuk pemeriksaan, lab dan lain-lain," pungkasnya. (syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT

Alami Anosmia karena Corona, Keluarga Ini Tak Tahu Rumahnya Terbakar
Rabu, 20 Jan 2021 14:27 WIB
Niat Jaga Jakarta dari Corona, Anies Baswedan Akui Sering Disalahkan
Kamis, 02 Apr 2020 18:32 WIB
17 Lokasi Wisata di Jakarta Resmi Ditutup Karena Virus Corona
Jumat, 13 Mar 2020 21:55 WIB
2 WNI Positif Corona, Anies Baswedan Bagikan Tips Pencegahan
Senin, 02 Mar 2020 14:56 WIB
BACA JUGA

Tom Lembong Pernah Jadi Timsesnya pas Nyapres, Anies: I Still Have My Trust in Tom
Rabu, 30 Oct 2024 14:24 WIB
Viral Lagi Ucapan Kontroversi Pendeta Gilbert Lumoindong ke Anies Baswedan
Sabtu, 27 Apr 2024 15:00 WIB
Nama Capres Berkaitan dengan Keberuntungan di Pilpres 2024, Benarkah?
Selasa, 06 Feb 2024 23:58 WIB
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER