Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Fitur 'Like' Dihapus, Nasib Selebgram dan Bisnis 'Love' Terancam?

ikh | Insertlive
Kamis, 14 Nov 2019 12:43 WIB
Penghapusan fitur like di Instagram/Foto: Instagram/ruwais_razack_
Jakarta, Insertlive - Media sosial Instagram sedang berbenah dan mencoba sebuah terobosan baru. Penghapusan fitur 'like' sedang diuji coba di sebagian wilayah Eropa dan Amerika Serikat.

Dilansir dari CNN Indonesia, Bos Instagram, Adam Mosseri berharap penghapusan fitur ini akan mengurangi tekanan terhadap para pengguna yang kerap mengoleksi jumlah like. Hal yang senada juga disampaikan pengamat media sosial dari Bentang Informatika Kun Arief Cahyantoro.

Menurut Kun, penghapusan fitur ini akan mengurangi fokus pengguna dalam mengumpulkan like. Hal itu juga akan memacu para pengguna untuk lebih  fokus mengunggah konten dibanding berlomba menimbun like.

Penghapusan fitur like tentu juga akan mempengaruhi bisnis para selebgram dan influencer. Apa lagi fitur like merupakan komponen utama dalam memasarkan produk mereka.


"Pengaruh bagi bisnis influencer sangat signifikan. Selama ini mereka bergantung pada emotikon, thumbs up, dan likes. Likes ini merupakan komponen utama bagi bisnis mereka karena ingin membangun fans terhadap produk atau orang yang mereka usung," jelas Kun dikutip dari CNN.

Jumlah like memang terkadang didapatkan oleh sejumlah pengguna dengan cara curang.

Biasanya sejumlah pengguna membeli likes dari para pelaku jasa jual-beli jumlah likes di Instagram dan harganya juga beragam sesuai jumlah like yang dibutuhkan.

"Tipu muslihat tampak pada banyaknya penawaran jasa untuk menaikkan jumlah likes, baik secara terang-terangan maupun menggunakan aplikasi khusus," tutur Kun.

Penghapusan fitur like di Instagram./ Foto: Instagram/jalapeno_pepper_official

Salah satu pelaku usaha jual-beli likes Instagram, Tri Setia Irawan dari Digital Marketing Iconix Studio berujar pengahpusan fitur itu akan berpengaruh pada bisnisnya, apalagi jual-beli like adalah salah satu jualan paling populer di Instagram.

"Pasti mempengaruhi bisnis saya karena akses mulai ditutup. Dari seluruh paket yang ditawarkan, didominasi untuk jasa like dan view ribuan termasuk impression [kesan]," kata Tri.

Dengan dihapusnya fitur like mungkin akan membuat para pencipta konten menjadi lebih kreatif sehingga kecurangan untuk meraup uang dari jumlah like akan berkurang.

"Solusi bagi pebisnis influencer adalah menciptakan konten kreatif untuk membangun komunitas bagi produk atau orang yang mereka usung. Sehingga jika ingin tetap bertahan, mereka harus berubah pola bisnisnya dari using feature menjadi konten kreatif untuk membangun brand community," pungkasnya.

(ikh/syf)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK