Tukul dan Angel Karamoy Kaget Lihat Warung yang Pakai Jin Pelaris

Jakarta, Insertlive - Topik soal jin pelaris dan pesugihan di warung makan memang sedang jadi perbincangan hangat masyarakat, apalagi banyak bermunculan warung makan yang menyajikan sajian tidak begitu lezat, tetapi menarik minat banyak orang.

Pilihan Redaksi Kata Ki Prana Tentang Fenomena Susuk di Indonesia Sebagai Alat Pemikat, Roy Kiyoshi Ungkap Cara Penggunaan Susuk Terbaru Paranormal Wirang Birawa Tegaskan Tangan di MTMA Milik Makhluk Halus

Hal itu membuat paranormal Om Hao membeberkan sejumlah ciri-ciri warung makan yang ada jin pelaris. Dalam sebuah program TV yang dipandu Tukul Arwana, Om Hao mengungkapkan, ada salah satu jimat yang kerap dipakai untuk penglaris yakni tanah kuburan.

"Iya ini memang pengaruhnya ada dua ya, bisa bikin rame juga bisa bikin sepi, tapi tanah kuburan itu biasanya dipakai untuk bikin tempat dagangan lain jadi sepi. Jadi kan kadang ada cerita begini, kita mau makan tapi ngeliat tokonya kok tutup padahal buka," ujar Om Hao, Senin, (11/11).

Mendengar penjelasan Om Hao, para bintang tamu di acara yang dipandu Tukul Arwana itu sontak kaget, salah satunya Angel Karamoy yang tak menyangka bahwa praktek mistis masih dilakukan banyak pengusaha makanan.

Tukul, Angel Karamoy, dan Om Hao/ Foto: Youtube/TRANS7Offcial/Ini Baru Empat Mata

"Hah apa? tanah kuburan ??, berarti itu ada orang lain yang taburin?," tanya Angel.

Om Hao berujar bahwa praktek itu memang kerap dilakukan untuk mengalahkan saingan bisnis. Selain itu, ia juga menjelaskan bagaimana cara menangkal mantra jin ketika kita sedang makan di luar.

"Berdoa dulu kalau kita sedang jajan di luar, saat kita doakan, waktu turun begini (makanan dihidangkan), andaikata kita langsung makan atau foto, nanti biasanya sosok astralnya mendekat, bisa meludahi, bisa kasih apa. Tapi saat kita doakan, ada seperti (tameng) tertutup gitu, pelindungnya, jadi sosok ini kemudian mau masuk ke meja sini, dia kemudian pindah (setelah tahu makanannya sudah didoakan," jelas Om Hao

(ikh/syf)