3 Kisah Misteri Patung-patung yang Bisa Menari di Indonesia

Salah satu patung yang terletak di daerah Banyuwangi, Jawa Timur ini dikenal bisa menari sendiri. Patung Gandrung sendiri terletak di tempat wisata bernama Watu Dodol. Kisah patung yang menari ini dikenal sebagai misteri kisah nyata.

Baca Juga : Bikin Merinding, Ada Hantu Berkeliaran di Rumah Sakit dan Stasiun MRT

Kabarnya, di hari tertentu patung wanita yang memakai pakaian adat sambil memegang kipas ini, bisa bergerak dengan gemulai hingga tangan dan jemarinya melambai. Beberapa warga setempat yang pernah melihat patung Gandrung ini menari, posisi tangan serta badannya sering berubah sesuai dengan gerakan tari Gandrung.

Dengan lokasi yang juga sangat bersejarah yaitu di Gumitir, dan sebagai patung selamat datang ketika wisatawan memasuki Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, di atas patung tersebut tertulis "Selamat datang di Banyuwangi", tepat di samping belokan tajam dari arah Jember. Patung lainnya adalah patung Tole dan Keke yang terletak di kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah Taman Budaya Sulawesi Utara. Misteri yang beredar adalah sepasang patung ini sering kali bergerak di malam hari saat orang-orang sudah tidak ada kegiatan.

Patung Tole dan Keke biasanya bergerak dengan mengikuti Tari Maengket. Biasanya, patung ini menari tepat setelah pukul 12 malam dan bulan sedang bersinar terang. Seseorang melihat patung ini menari dengan yang satu tanpa kepala dan satunya berkepala utuh.

Baca Juga : Menara Saidah, Kisah Horor Gedung Miring Penuh Misteri

Biasanya, patung Tole dan Keke bergerak dua kali untuk memberitahukan kepada orang-orang jika tempat itu adalah tempat yang misterius. Beberapa kali, kamera pernah menangkap sepasang patung ini menari beberapa kali. Selanjutnya, patung yang dikabarkan bisa menari adalah patung Sigale-gale yang terletak di pulau Samosir, Sumatera Utara. Dengan ukuran yang sebesar pria dewasa dan dibalut pakai adat Batang ini, sering dijumpai di depan rumah warga.

Baca Juga : Soal Film KKN Desa Penari, Raditnya Dika Tegaskan Tidak Terlibat

Sigale-gale biasanya dibuat untuk mengenang anggota keluarga yang sudah meninggal. Namun, sudah tidak banyak lagi patung Sigale-gale yang ada di Pulau Samosir sekarang ini. Dahulu, boneka Sigale-gale harus dimasuki roh supaya bisa bergerak sendiri.

Namun sekarang ini, kabarnya patung ini harus digerakan dengan menggunakan benang yang dililitkan ke badan patung sebanyak nadi yang dimiliki oleh manusia. Biasanya gerakan yang dilakukan oleh patung ini adalah kepala yang bisa diputar ke kanan maupun kiri, dan juga mata dan lidahnya dapat bergerak.