Total 141 Korban Kerusuhan 22 Mei Dirawat di RSUD Tarakan

Jakarta, Insertlive - Aksi demonstrasi menentang hasil Pemilu 2019 berbuntut kericuhan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Sejumlah korban dilarikan ke RSUD Tarakan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan medis.
Hingga pukul 19.30 WIB berita ini diturunkan, totalnya sudah ada 141 orang yang dibawa ke rumah sakit tersebut, baik yang mengalami luka ringan maupun luka berat.
"Ada 141 orang, sekarang posisi yang masih di sini dan sudah dilakukan operasi tapi lagi perawatan ada 13, yang lain udah pulang," ujar Kasubag RSUD Tarakan, Reggy Sobari, saat ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu (22/5).
Reggy mengungkapkan luka yang dialami korban kerusuhan bermacam-macam, tapi sebagian besar dikarenakan gas air mata yang ditembakkan polisi untuk menenangkan massa aksi.
"Luka robek, ada yang patah tulang, ada yang memar, tapi lebih banyak kecenderungan karena gas air mata, jadi makanya begitu selesai kan mereka bisa pulang jalan pake motor, bahkan katanya mau berangkat lagi," ungkapnya
Selain dari pengunjuk rasa, terdapat beberapa korban dari warga biasa, salah satunya ialah supir salah satu transportasi online.
"Sebagian besar pengunjuk rasa, tapi beberapa ada juga dari supir Gojek, kita tidak terlalu mendata, tapi kita anggap semua korban dari kerusuhan ini," imbuhnya.
Demonstrasi yang berbuntut kericuhan itu telah menjatuhkan beberapa korban sejak kemarin malam dan semakin bertambah pada pagi hari ini. Dilaporkan sudah ada dua korban meninggal akibat tertembak peluru karet.
"Korban datang pertama kali tiga orang pukul 19.30 WIB kemarin, tapi sekitar jam 22.00 udah pulang lagi. Lalu banyak tadi itu jam 04.30 ada 17 lalu bertambah lagi sampai tadi seratus sekian. Terbanyak ya antara jam 04.30 sampai jam 09.00," jelasnya.
(aca/syf)
Hingga pukul 19.30 WIB berita ini diturunkan, totalnya sudah ada 141 orang yang dibawa ke rumah sakit tersebut, baik yang mengalami luka ringan maupun luka berat.
"Ada 141 orang, sekarang posisi yang masih di sini dan sudah dilakukan operasi tapi lagi perawatan ada 13, yang lain udah pulang," ujar Kasubag RSUD Tarakan, Reggy Sobari, saat ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
![]() Kerusuhan 22 Mei |
Reggy mengungkapkan luka yang dialami korban kerusuhan bermacam-macam, tapi sebagian besar dikarenakan gas air mata yang ditembakkan polisi untuk menenangkan massa aksi.
"Luka robek, ada yang patah tulang, ada yang memar, tapi lebih banyak kecenderungan karena gas air mata, jadi makanya begitu selesai kan mereka bisa pulang jalan pake motor, bahkan katanya mau berangkat lagi," ungkapnya
Selain dari pengunjuk rasa, terdapat beberapa korban dari warga biasa, salah satunya ialah supir salah satu transportasi online.
"Sebagian besar pengunjuk rasa, tapi beberapa ada juga dari supir Gojek, kita tidak terlalu mendata, tapi kita anggap semua korban dari kerusuhan ini," imbuhnya.
Demonstrasi yang berbuntut kericuhan itu telah menjatuhkan beberapa korban sejak kemarin malam dan semakin bertambah pada pagi hari ini. Dilaporkan sudah ada dua korban meninggal akibat tertembak peluru karet.
"Korban datang pertama kali tiga orang pukul 19.30 WIB kemarin, tapi sekitar jam 22.00 udah pulang lagi. Lalu banyak tadi itu jam 04.30 ada 17 lalu bertambah lagi sampai tadi seratus sekian. Terbanyak ya antara jam 04.30 sampai jam 09.00," jelasnya.
(aca/syf)
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER