Tuntutan Komunitas Dokter atas Meninggalnya Ratusan Anggota KPPS

Jakarta, Insertlive - Sejumlah dokter yang tergabung dalam Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa merasa terpanggil melihat kasus kematian anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat atau setelah bertugas dalam Pemilu 2019. Mereka pun menyuarakan keresahan mereka dalam konferensi pers yang berlangsung di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5).
"Ini merupakan misteri bagi kami, karena jumlahnya kematian cukup besar, sampai hari ini sudah 550-an dan ribuan yang dirawat di rumah sakit, dan jawabannya seolah disederhanakan karena kelelahan," ujar dr. Zulkifli S. Ekomei, salah satu anggota komunitas tersebut.
Zulkifli juga menyayangkan alasan 'meninggal karena kelelahan' yang selama ini sering terdengar di pemberitaan. Alasan tersebut dinilai terkesan terlalu disederhanakan. Untuk itu, ia dan komunitasnya menuntut pembentukan tim gabungan pencari fakta untuk mendalami kasus ini.
"Dari pengalaman saya sebagai dokter tidak pernah ada penyebab kematian karena kelelahan, tidak pernah ada, pasti ada faktor yang lain. Makanya tadi ada beberapa tuntutan salah satunya membentuk tim gabungan pencari fakta," ungkap Zulkifli.
"Kalau perlu tanggal 22 pengumuman ditunda saja. Ini kasus yang sangat besar. Kalau kita ngaku Pancasila ini kan sudah menyangkut sila kedua. Ini skala prioritas buat kami para dokter," tambahnya.
Zulkifli juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan masalah tersebut ke Bareskrim Polri. "Persoalan kematian yang berjumlah massal begini tidak bisa disederhanakan. Bahkan saya pribadi sudah melaporkan ini ke Bareskrim," pungkas Zulkifli.
(aca/aca)
"Ini merupakan misteri bagi kami, karena jumlahnya kematian cukup besar, sampai hari ini sudah 550-an dan ribuan yang dirawat di rumah sakit, dan jawabannya seolah disederhanakan karena kelelahan," ujar dr. Zulkifli S. Ekomei, salah satu anggota komunitas tersebut.
![]() dr. Zulkifli |
Zulkifli juga menyayangkan alasan 'meninggal karena kelelahan' yang selama ini sering terdengar di pemberitaan. Alasan tersebut dinilai terkesan terlalu disederhanakan. Untuk itu, ia dan komunitasnya menuntut pembentukan tim gabungan pencari fakta untuk mendalami kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Dari pengalaman saya sebagai dokter tidak pernah ada penyebab kematian karena kelelahan, tidak pernah ada, pasti ada faktor yang lain. Makanya tadi ada beberapa tuntutan salah satunya membentuk tim gabungan pencari fakta," ungkap Zulkifli.
"Kalau perlu tanggal 22 pengumuman ditunda saja. Ini kasus yang sangat besar. Kalau kita ngaku Pancasila ini kan sudah menyangkut sila kedua. Ini skala prioritas buat kami para dokter," tambahnya.
Zulkifli juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan masalah tersebut ke Bareskrim Polri. "Persoalan kematian yang berjumlah massal begini tidak bisa disederhanakan. Bahkan saya pribadi sudah melaporkan ini ke Bareskrim," pungkas Zulkifli.
(aca/aca)
ARTIKEL TERKAIT

Nyoblos di Penang, Ini Pesan Ustaz Arifin Ilham
Senin, 15 Apr 2019 15:21 WIB
Semarak Pemilu Indonesia 2019 di Belahan Kota Dunia
Senin, 15 Apr 2019 11:56 WIB
Perjuangan Suster Anjelin Tempuh 300 Km Demi Pemilu 2019
Senin, 15 Apr 2019 09:44 WIB
Pengalaman Pertama El Rumi Nyoblos di Pemilu 2019
Minggu, 14 Apr 2019 20:52 WIB
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS
Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
TERKAIT
POPULER