Home Food & Travel Berita Travel

Menyusuri Kilau Kota Emas: Perjalanan Mewah Menuju Gerbang Dubai Melalui Langit Emirates

Dias Samsoerizal | Insertlive
Senin, 15 Dec 2025 18:30 WIB
Menyusuri Kilau Kota Emas: Perjalanan Mewah Menuju Gerbang Dubai Melalui Langit Emirates/Foto: InsertLive/Dias
Dubai, Insertlive -

In Dubai, you will see that the city never sleeps, and the phrase 'time is money' truly comes to life.

Kalimat ini menjadi hal pertama yang dikatakan petugas imigrasi saat InsertLive pertama kali menapaki kaki di salah satu bandara paling sibuk di dunia, Dubai International Airport (DXB). Dubai memanjakan para pelancong melalui serba mewah dan fasilitas yang mumpuni.

Lampu keemasan, koridor berkilau, desain futuristik membuat DXB seolah membuat sesuatu yang dikatakan soal Dubai sebagai kota masa depan benar-benar nyata. Mulai dari Duty-free mirip kota kecil, ruang tunggu premium yang menawarkan spa, buffet internasional hingga area tidur sampai proses imigrasi yang super cepat.


Sebagai bandara yang sibuk dengan banyaknya pengunjung yang sekadar transit atau datang, DXB sering dianggap sebagai 'istana' yang benar-benar tidak pernah tidur.

Dubai/ Foto: InsertLive/Dias

Bandara Dubai: Dari Kawasan Tandus hingga Jawara Langganan Penghargaan soal Hospitality

Memasuki DXB, suasananya langsung terasa berbeda. Semua terasa berbeda, serba canggih, dengan banyaknya fasilitas yang tampak sulit ditandingi. Hal ini tampaknya terbayar dengan sejumlah penghargaan yang mereka dapatkan sejak tahun 2017.

Mengulang kembali sejarah lama, Dubai International Airport atau DXB ini dimulai pada tahun 1959 di kawasan tandus dari pinggiran kota Dubai. Pada 30 September 1960, DXB dibuka hanya untuk penerbangan sipil dengan landasan awal berupa landasan pasir atau runway compacted sand serta satu terminal sederhana dan hanya bisa menampung pesawat kecil.

Seiring waktu berjalan, renovasi mulai dibangun perlahan dan secara bertahap dari tahun 1998 dengan pembukaan terminal dua, dilanjutkan tahun 2000 menaikkan ekspansi besar dengan peningkatan penumpang dari 10 juta hingga 23 juta penumpang.

Ekspansi besar masih dilanjutkan tahun 2008 dengan pembukaan terminal 3 yang menjadi terminal tunggal terbesar di dunia pada saat itu dan menjadi penanda bahwa DXB sebagai hub penting bagi penerbangan internasional.

Tahun 2013, DXB membuka Concourse A sebagai fasilitas pertama di dunia yang dibangun khusus untuk pesawat besar seperti A380. Satu tahun setelahnya secara konsisten DXB menjadi bandara dengan lalu lintas penumpang internasional tersibuk di dunia.

Satu dekade setelahnya, DXB tercatat melayani 92,3 juta penumpang yang menjadi rekor tertinggi dalam sejarahnya dengan menghubungkan ratusan destinasi di seluruh dunia, ratusan maskapai yang menjadikannya sebagai pintu gerbang internasional kelas dunia dari sekadar bandara landasan pasir hingga metropolis global.

Konsistensi ini menjadikan DXB tahun ini memegang penghargaan bergengsi dari Operational Excellence Award-AirportLabs Passenger Terminal Expo 2025, Safety Recognition Award 2025 dri ACI Asia-Pacific dan Middle East, Top Airport (WBA Honore) Travel + Leisure World's Best Awards 2025 hingga Best Airport in the Middle East" - Business Traveller Middle East Awards 2025.

Penghargaan yang didapat ini menjadikan DXB bukan hanya sekadar 'istana' super sibuk yang tak pernah menutup mata tapi juga sebagai konsistensi untuk mempertahankan hospitality bagi penumpang yang sekadar transit.

Dubai/ Foto: InsertLive/Dias

Emirates Air: dari Sekadar 'Pinjam' hingga Standar Premium Lifestyle di Udara

Bicara soal Dubai dan DXB, tak lengkap bila tak bicara soal maskapai Emirates. Emirates Air pertama kali didirikan Maret 1985 oleh keluarga penguasa Dubai untuk beroperasi secara independen tanpa subsidi pemerintah.

Pertama kali terbang 25 Oktober 1985, Emirates Air berangkat dari DXB menuju Jinnah International Airport di Karachi, Pakistan menggunakan pesawat sewaan dari Pakistan International Airlines di mana saat bersamaan, rute DXB menuju Mumbai juga perdana dibuka.

Pesawat pertama Emirates Air dimiliki 3 Juli 1987 yakni Airbus A310-304 yang membuka gerbang baru sebagai maskapai mewah dalam pelayanan rute lintas benua. Bisa disimpulkan, Emirates bergerak dari pesawat sewaan hingga maskapai mewah yang menjadi ciri khas UEA.

Sebagai penumpang baru, InsertLive terpukau akan kemewahan dalam maskapai yang sangat luas dan fasilitas yang tentu memanjakan penumpang meski memakan waktu tempuh 8 jam di atas udara.

Untuk kelas ekonomi, penumpang dibuat nyaman dengan fasilitas ICE Entertainment System dengan suguhan ratusan film, konser, permainan serta program eksklusif lainnya untuk teman di atas udara.

Tak hanya itu, untuk kelas ekonomi, Emirates memberikan standar lain yang tampak sulit disaingi maskapai lain mulai dari area leg room lega, serta makanan lezat. Bicara makanan lezat, Emirates menyediakan area bar di kabin atas A380 Onboard Lounge.

Area tersebut benar-benar tampak mewah karena berada di upper deck dekat kabin Business dan First Class. Terletak di upper deck, area bar ini 'restricted' bagi kelas ekonomi karena area bar hanya khusus fasilitas para penumpang kelas mahal.

Meski demikian, penumpang kelas ekonomi masih bisa menikmati makanan dan minuman tanpa batas selama di dalam pesawat. Makanan akan diberikan dua kali sebagai main course serta snack time dengan minuman dari jus hingga alkohol yang bisa refill alias free flow.

Tak lupa, Emirates Air ini juga dikenal dengan cabin crew topi merah atau red pillbox hat dengan veil atau scarf putih menjuntai yang ikonik dan memberi signature look Emirates.

Standar cabin crew red pillbox hat dan scarf putih menjuntai ini tak hanya ikonik, tapi dianggap sebagai multinational cabin crew karena menerima banyak pekerja dari lebih 130 kewarganegaraan.

Dubai/ Foto: InsertLive/Dias

Indigo Dubai: Downtown Views of a City That Never Sleeps

Selama di Dubai, InsertLive mendapat kamar nyaman untuk menginap dengan pemandangan jajaran yacht serta sibuknya kota emas yang tak pernah tertidur selama 24 jam.

Hotel Indigo milik IHG ini terletak di Marasi Drive, Business Bay yang dekat dengan pusat perbelanjaan Dubai Mall dan gedung ikonik Burj Khalifa. Perjalanan dari bandara DXB menuju hotel memakan waktu hanya 15 menit dengan jarak sekitar 7 kilometer.

Soal fasilitas, hotel bintang lima ini tak perlu diragukan. Dari kedatangan sampai proses check in semua berjalan mulus dengan staf pekerja yang ramah.

"I guess that you are from Indonesia," kata staf saat InsertLive melakukan proses check in.

Menurut para staf yang ada di hotel, beberapa staf berasal dari Indonesia. Rata-rata pekerja dari Indonesia ini memulai karier di Dubai melalui program magang hingga akhirnya bisa berkarier di industri perhotelan, dari mulai level waitress hingga level manajerial. Tak sedikit pula pekerja di Dubai menikah dengan wanita Indonesia untuk akhirnya menetap di negara berkilau emas tersebut.

Tricky But Promising

Sebagai catatan kecil, proses imigrasi di Dubai untuk kedatangan turis dinilai mumpuni dan helpful. Turis yang pertama datang ke UEA akan melalui proses checking bag dan paspor di beberapa loket.

Para petugas mengenakan seragam khas masyarakat Arab dan bertanya seputar identitas lalu melakukan cek wajah menggunakan teknologi super canggih. Tak makan waktu lama, hanya kurang dari satu menit, turis yang datang diberikan kartu sim cuma-cuma yang bisa diaktivasi langsung secara gratis dengan kuota 10 gb selama 24 jam.

Setelah melalui pengecekan identitas secara cepat tanpa banyak bertanya, seluruh turis yang datang bisa melakukan pengecekan cabin bag atau tas bawaan lainnya untuk menuju ke tempat pengambilan koper.

Di DXB, sebelum turun dari pesawat akan ada pemberitahuan melalui layar di kursi penumpang terkait info loket pengambilan koper. Namun, perlu dicatat bahwa barang-barang 'enteng' yang dibawa masuk bagasi terkadang tidak muncul di loket bersama koper.

Loket pengambilan koper yang berisi seperti stroller atau tas tenteng biasanya akan diarahkan ke loket 3A. Ini menjadi hal tricky yang kadang tidak diinfokan sebelum bertanya bila tas di bagasi belum muncul di loket yang diinfokan.

Seluruh proses berjalan baik dan cepat dengan pelayanan super baik serta informatif tentu dengan seluruh kecanggihan yang ada.

(dis/fik)
VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT



FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK