Menyusuri Kilau Kota Emas: Perjalanan Mewah Menuju Gerbang Dubai Melalui Langit Emirates

Dias Samsoerizal | Insertlive
Senin, 15 Dec 2025 18:30 WIB
Dubai Foto: InsertLive/Dias

Dubai: Gurun Pasir dalam Cita Rasa Lokal Indonesia

Di balik gemerlap kemewahan gedung pencakar langit, Dubai ingin memberikan pengalaman kuliner melalui petualangan unik dengan berjelajah ke gurun di dalam komplek royal family.

Andaliman Restaurant: Redefining Indonesian Cuisine as Fine Dining

DubaiDubai/ Foto: InsertLive/Dias

Masih di dalam gemerlap kota Dubai di balik gedung pencakar langit di kawasan One Za’abeel, terselip restoran yang bisa membuat rindu wisatawan Indonesia setelah berhari-hari mencicipi makanan kuliner Arab.

Andaliman Restaurant, diambil dari rempah khas Sumatera Utara yang memiliki aroma citrusy unik dengan sedikit rasa ‘numbing’ sebagai simbol keberanian rasa dan keberagaman kuliner Nusantara. 

ADVERTISEMENT

InsertLive berkesempatan mengunjungi Andaliman di tengah waktu makan siang untuk mencicipi sambal keunggulan Andaliman yang dihidangkan dari mulai Sambal Gila, Sambal Andaliman, Sambal Colo Colo, Sambal Hijau, hingga Sambal Matah. 

Sambal Andaliman sendiri terinspirasi dari rempah Sumatera Utara yang memiliki nuansa pedas dan cocok dimakan dengan ayam bakar, ikan bakar, serta rendang. Sambal ini dibawa langsung dari Sumatera untuk diolah dan diperkenalkan sebagai salah satu best food di Dubai. 

Selain persambalan, InsertLive juga berkesempatan mencicipi sejumlah makanan best seller yang sering dipesan di Andaliman dari Gado-gado, Ikan Bakar Kakap Merah seberat 1 Kg, Satay Sapi Maranggi-Lilit-Ayam, Perkedel dengan saus tar-tar kepiting dan tuna, Rendang, Kwetiauw, Tumis Kangkung serta dessert Es Teler Campur, Dadar Guling, hingga Ketan Hitam.

Semua masakan akan tampak terlihat dengan konsep open cooking serta pelayanan para staf yang membuat nyaman para pengunjung. 

Menariknya, resto yang biasa menjamu pada pejabat pemerintahan ini hampir seluruh karyawannya adalah warga asli Indonesia. Dari mulai general manager hingga koki utama. Hal ini membuat setiap wisatawan Indonesia yang datang ke Andaliman mendapat kehangatan dan kenyamanan feels like home. 


Desert Safari Platinum Heritage Tour: Living Like Royalty for a Day

DubaiDubai/ Foto: InsertLive/Dias

So today, you’ll live like a member of the Royal Family.

Kalimat ini diutarakan saat InsertLive berkesempatan mengunjungi Dessert Safari atau pengalaman menjelajahi gurun pasir yang masih asri dengan pelestarian hewan asli gurun.

Dubai pada awal tahun 1990-an memang masih berupa gurun pasir. Namun, kini bangunan pencakar langit mulai memenuhi area kota di kawasan Downtown. Meski demikian, Dubai tetap melestarikan keaslian gurun pasir yang dikenal memancarkan langit indah saat sunset. 

Tur Dessert Safari Platinum Heritage ini membawa pengunjung menikmati gurun pasir dengan duduk di atas dune bashing 4x4 sambil merasakan angin gurun hangat. Selain itu, para pengunjung akan lebih dulu memilih scarf untuk dipakai pada kepala untuk terlihat sebagai ‘warga lokal’. 

Perjalanan menjelajahi gurun akan memakan waktu sekitar 20 menit di mana setiap perjalanan akan berhenti selama 5 menit bila ada binatang asli gurun tampak terlihat. Hal ini memberikan sensasi berjelajah di gurun pasir seperti sebuah petualangan tak terlupakan. 

Selain itu, pengunjung diajak melihat Falcon Camp. Falcon di UEA sendiri merupakan simbol status, warisan, serta identitas nasional. Mulanya, Falcon digunakan sebagai alat berburu untuk mendapatkan makanan di gurun tandus. 

Namun, Falcon saat ini dilestarikan dengan cara dilatih menggunakan teknologi tinggi yang dilihat dari GPS tracker hingga monitoring kesehatan digital. Selama menyaksikan Falcon Camp, pengunjung akan mencicipi Vimto atau jus mix berry dengan teh mawar yang hangat. 

Setelah Falcon Camp, pengunjung akan diajak ke Camp yang terdiri dari sejumlah station yang bisa dikunjungi dari pembuatan henna, camel ride, hingga mencicipi shisha. Untuk camel ride, seluruh unta yang digunakan adalah laki-laki. Perjalanan unta hanya memakan waktu sekitar 8 menit tetapi sensasi menaikinya menjadi keunikan tersendiri. 

Makan di camp dessert safari tampak lokal dengan Lenthile Soup yang dimakan dengan roti pita hangat, cheese puff, hummus berupa kacang chickpea yang lembut dengan minyak zaitun dan rempah lainnya. Ada pula Baba Ganoush yang terbuat dari terong panggang dan dihaluskan dengan minyak zaitun dan bumbu timur tengah. 

Untuk penyuka sayuran ada salad segar serta sayuran pickle yang terdiri dari tomat, mentimun, paprika, serta daun segar dan dibumbui minyak zaitun, lemon serta rempah. Ada pula acar timur tengah seperti pickled turnip atau labu. 

Selain cheese puff dan roti pita, ada pula mini kebabs atau meat skewers yang diisi daging panggang kecil sebagai appetizer. Sementara untuk makanan utama tersedia daging-dagingan dari kambing, ayam, serta daging unta. Tekstur daging unta ini seperti sapi hingga daging sapi biasanya akan digantikan dengan daging unta. 

Untuk minuman, tersedia berbagai jenis jus yang berwarna merah, putih, hitam, serta hijau sebagai lambang dari bendera UEA. Tersedia juga susu asli unta yang rasanya gurih seperti susu sapi ditambahkan mentega cair. Tak lupa tersedia pula Luqaimat tau donat kecil khas Arab mirip gemblong dengan disirami kuah sirup kurma. 

Perjalanan tersebut diakhiri dengan sejumlah atraksi tarian Tanoura yang merupakan tarian tradisional pria Arab yang menjadi simbol spiritualitas dan budaya lokal. Tak hanya itu, ada pula atraksi yang mengajak wisatawan untuk ikut bergabung yakni tabuh gendang Arab (Darbuka/Tabla) serta rebana. 

Para pengunjung diajak berkeliling dengan ritme gendang cepat dan dinamis untuk menciptakan suasana meriah di gurun dan menambah sensasi saat makan malam di gurun sambil menunggu bintang bertaburan. Perjalanan ini berakhir setelah semua tur dilakukan untuk akhirnya bisa kembali ke meeting point utama. 

Menariknya, di tengah pemandangan gurun pasir yang menakjubkan, terselip berbagai rumah besar dengan penjagaan ketat yang disebutkan milik dari rumah orang kaya UEA, termasuk dari royal family. Meski belum ditemukan fakta aslinya, rumah-rumah di besar di sekitaran gurun pasir ini biasanya memiliki area yang luas dengan jalan menuju gerbang yang jauh dari bisingnya jalan raya.

Tak heran, bila benar rumah-rumah di dekat gurun pasir ini milik kerabat royal family maupun orang-orang kaya di UEA, rumah tersebut tampak tertutup dengan pagar-pagar tinggi yang tak memungkinkan sembarang orang bisa masuk karena penjagaan yang super ketat. 

 

5 / 5
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER