Es di Gunung Everest Mencair, Mayat Ditemukan Dalam Kondisi...

ARM | Insertlive
Rabu, 03 Jul 2024 17:15 WIB
Gunung Everest Es di Gunung Everest Mencair, Mayat Ditemukan Dalam Kondisi... (Foto: Photo by wirestock on freepik)
Jakarta, Insertlive -

Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di Asia dan memiliki lapisan es yang tebal di puncaknya.

Gunung yang terletak di Nepal ini pun kerap menantang para pendaki untuk menaklukkan puncaknya, meskipun berbahaya dan mengancam nyawa.

Sejak tahun 1920-an, telah tercatat sebanyak 300 pendaki yang kehilangan nyawa saat melakukan pendakian.

ADVERTISEMENT

Puncaknya pada 2023 lalu, Gunung Everest menelan korban terbanyak yakni 18 pendaki tewas.

Kondisi gunung yang selalu dilapisi salju dan es pun membuat mayat para pendaki tidak bisa dievakuasi karena membeku.

Namun, karena pemanasan global, es yang berada di Gunung Everest mulai mencair. Hal itu mengakibatkan beberapa mayat yang membeku dalam es mencair.

Tentara Nepal pun menemukan lima jasad, yang dua di antaranya sudah menjadi kerangka, sedangkan yang lainnya mayat utuh.

Mereka pun membutuhkan waktu hingga 11 jam untuk mengeluarkan lima jasad tersebut dari es yang menyelimuti kepala hingga kaki.


"Karena dampak pemanasan global, (mayat dan sampah) menjadi lebih terlihat saat lapisan salju menipis," kata seorang perwira militer yang terlibat dalam operasi pencarian dan pembersihan, Aditya Karki, seperti dikutip dari detik.com.

Selain itu, karena banyak pendaki yang kehilangan nyawa, sangat sulit untuk membawanya kembali pulang.

Ada mayat yang dibiarkan begitu saja sebagai penanda rute para pendaki menuju puncak.

Hal tersebut tentu akan mempengaruhi psikologis para pendaki yang hendak mencapai puncak.

"Ada efek psikologis. Orang-orang percaya bahwa mereka memasuki ruang Ilahi ketika mereka mendaki gunung, tetapi jika mereka melihat mayat dalam perjalanan ke atas, itu dapat memiliki efek negatif," tambahnya.

Selain membawa turun mayat dan dipindahkan ke Kathmandu, tentara Nepal juga telah mengangkut 11 ton sampah dari gunung tersebut.

(arm/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER