Begini Pandangan Joko Anwar Soal Label "Kisah Nyata" di Industri Perfilman Horor
Sutradara Joko Anwar kembali menyampaikan pandangan tajam soal tren pemasaran film horor yang sering mengandalkan label "diangkat dari kisah nyata".
Menurutnya, strategi tersebut tidak lagi menjamin kesuksesan komersial di era sekarang.
Joko menegaskan bahwa sumber cerita-baik kisah nyata, utas viral, maupun novel laris, tidak otomatis membuat sebuah film pecah di pasaran.
Ia menilai bahwa industri kini terlalu sering memakai embel-embel "based on a true story" sebagai gimmick marketing.
"Tidak ada jaminan film diangkat dari sumber apa pun, pasti laku, itu nggak ada sih," ujar sutradara peraih dua Piala Citra tersebut di YouTube Risyad and Son.
Joko juga menyampaikan bahwa adaptasi dari thread viral atau buku best-seller tidak memberikan kepastian berbeda.
Menurutnya, tren tersebut hanya memancing rasa penasaran sesaat, sementara penonton saat ini jauh lebih kritis.
"Dari thread viral, buku yang best-seller, itu nggak ada jaminan film itu akan laku," sambungnya.
Ia menyebut bahwa publik kini sudah semakin cerdas dalam menilai sebuah karya.
Karena itu, label "kisah nyata" bahkan bisa menjadi bumerang jika dipandang sekadar trik pemasaran.
"Apalagi jaman sekarang orang udah pinter-pinter kan. 'Based on true story, halah, marketing tuh'," tutup Joko.
Pandangan blak-blakan ini sekaligus mengingatkan bahwa kualitas cerita dan eksekusi tetap menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan sebuah film, bukan sekadar label yang menempel pada materi promosinya.
(ikh/ikh)