Home Film & Musik Berita Film dan Musik

Soroti 'Merah Putih', Hanung Bramantyo Beberkan Biaya Ideal Untuk Buat Film Animasi

INSERTLIVE | Insertlive
Senin, 11 Aug 2025 15:15 WIB
Soroti 'Merah Putih', Hanung Bramantyo Jabarkan Biaya Ideal Untuk Buat Film Animasi/Foto: Marianus Harmita
Jakarta, Insertlive -

Sutradara Hanung Bramantyo turut menyoroti film animasi Merah Putih: One for All yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Agustus mendatang.

Hanung menyinggung terkait polemik film animasi tersebut yang dinilai publik terlihat jelek. Biaya pembuatan animasi ini disebut menelan dana Rp6,7 miliar juga turut disorot.

Hanung menjelaskan bahwa budget yang diberikan untuk pembuatan animasi ini memang tidak akan cukup untuk membuat animasi yang baik.


"Budget 7M untuk Film Animasi, potong pajak 13% kisaran 6M, sekalipun tidak dikorupsi, hasilnya tetap JELEK!!!," kata Hanung dalam unggahan media sosialnya yang dilihat Senin (11/8).

Menurut Hanung, idealnya pembuatan film animasi menelan biaya Rp30 hingga Rp40 miliar dan membutuhkan durasi pengerjaan hingga bertahun-tahun.

"FYI, Budget pembuatan Film Animasi minimal di 30-40M diluar Promosi. Dan dikerjakan dalam jangka waktu 4-5 tahun. Budget 6M hanya sampai tingkat Previs (kumpulan storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan Animator). Kalo itu yang ditayangkan, sudah pasti penonton akan resisten. Ibarat membangun rumah, belom dipelur semen dan lantainya masih cor-coran kasar," jelas Hanung.

Merah Putih: One For All/ Foto: Dok. Perfiki Kreasindo

Film animasi Merah Putih: One for All menjadi buah bibir usai trailernya ditayangkan. Bukan pujian, banyak yang melontarkan kritik pedas untuk film bertema nasionalisme ini.

Pengguna media sosial langsung menuliskan kritik dalam video trailer berdurasi 2 menit yang diunggah oleh rumah produksi Perkifi Kreasindo.

Banyak yang menilai kualitas animasi ini buruk. Karakternya juga kaku dan digarap dengan terburu-buru.

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Endiarto dan Bintang, serta diproduseri oleh Toto Soegriwo.

Melalui media sosialnya, Toto Soegriwo membocorkan bahwa film ini menghabiskan biaya produksi mencapai Rp6,7 miliar. Proses pengerjaannya makan waktu kurang dari satu bulan saja.

(dia/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK