Klarifikasi Promotor Coldplay Jakarta soal Penonton Bertiket yang Tak Bisa Masuk
Konser Coldplay Jakarta yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (15/11), masih meninggalkan kekesalan bagi sebagian penonton.
Beberapa dari mereka gagal menyaksikan Coldplay karena tidak diperbolehkan masuk, meski memiliki tiket resmi.
Harry Sudarma selaku perwakilan PK Entertainment, promotor Coldplay Jakarta, pun angkat suara mengenai hal ini.
Ia menyebut penutupan gerbang masuk dilakukan karena sempat terjadi kericuhan dari penonton yang kena tipu dari calo.
"Kita sedikit menanggapi terkait berita yang sudah cukup banyak diberitakan teman-teman media terkait calo atau secondary ticketing. Ini menjadi salah satu problem atau tantangan yang paling besar dan paling berat yang kita hadapi di hari konser," ungkap Harry dikutip dari video YouTube Kemenparekraf, Selasa (21/11).
"Karena dari satu orang itu saja dengan berita yang ada terjual 2.268 tiket hanya dengan bermodalkan 39 tiket. Jadi kita bisa bayangkan ribuan orang yang berusaha masuk, tapi tidak bisa masuk karena tiketnya terdeteksi duplikasi," lanjutnya.
Kericuhan yang terjadi menurut Harry cukup mengkhawatirkan. Ada kekerasan yang terjadi dan membuat kondisi semakin tidak kondusif.
"Situasi semakin tidak kondusif dan sempat ada kekerasan fisik yang dilancarkan tim dari ticketing dan security. Akhirnya diputuskan sekitar 21.20 akhirnya gate masuk kita tutup," jelasnya.
"Sehingga memang ada beberapa orang yang membeli tiket secara resmi tidak bisa masuk karena pintu sudah kita tutup," sambung Harry.
Sementara itu, selama penampilan Coldplay berhasil menghipnotis 80 ribu orang yang hadir SUGBK pada Rabu lalu.
Kejutan pun diberikan Coldplay untuk konsernya di Jakarta, termasuk menghadirkan Maliq & D'essentials sebagai bintang tamu spesial.
(dia/syf)