Home Film & Musik Berita Film dan Musik

Tyo Nugros Beri Gebrakan Baru di Industi Musik Tanah Air Lewat Polydemic

kpr | Insertlive
Selasa, 22 Aug 2023 21:15 WIB
Tyo Nugros Beri Gebrakan Baru di Industi Musik Tanah Air Lewat Polydemic/Foto: Kpr
Jakarta, Insertlive -

Tyo Nugros dan Joseph Saryuf yang tergabung dalam band Direct Action kembali memberikan gebrakan di kancah musik elektro rock. Direct Action baru saja merilis sebuah EP atau mini album yang bertajuk Direct Action.

Dalam mini album tersebut berisi dua lagu yang kental dengan nuansa elektro bertajuk Polydemic dan Masonethics.

Polydemic merupakan lagu andalan dalam mini album mereka. Melalui Polydemic Tyo Nugros dan Jospeh Saryuf memberikan pesan dalam setiap aransemennya bahwa suatu hal yang berurutan, tertata rapi, dan terkonstruksi dengan mudahnya dan sekejap mata, bisa menjadi berantakan, kacau, dan abstrak.


Tyo Nugros mengatakan memberikan sentuhan polyrhythm dalam karya terbarunya itu. Polyrhythm merupakan dua atau lebih pola ritme yang berbeda dan dimainkan secara bersamaan.

Tyo Nugros mengaku dalam Polydemic ini dirinya dapat mengeksplore segala jenis musik dan permainan drumnya.

"Iya (idealisme). Saya mencoba bermain di segala jenis musik dan di sini saya merasa lebih bisa eksplor di permainan drum saya," ucap Tyo Nugros saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (22/8).

Bahkan, Tyo Nugros mengatakan sudah banyak orang yang menunggu dirinya memainkan drum lebih dari sebelumnya saat masih tergabung di dalam sebuah band.

"Cukup banyak yang meminta saya untuk (kembali) main 'yo turun gunung dong' yang disimpan tolong dikeluarin, misalnya ya teman-teman nungguin saya. Ya udah saya keluarin di sini," tuturnya.

Joseph Saryuf dan Tyo Nugros pun memberikan penjelasan mengenai makna dari video klip Polydemic.

"Ini menceritakan kehidupan dari lahir membangun sesuatu dan menghancurkan lagi dan memabangun lagi seperti siklus kehidupan, manusia itu secara kehidupan seperti itu. di lagu ini dari tenang lalu naik memuncak," jelas Joseph Saryuf.

"Polydemic terdiri dari dua kata, poliritmik dan pandemi, poliritmik dari dua pola ketukan beda dan lebih dijadikan satu, benturan dua ketukan berbeda. Demic dari pandemic karena kita buatnya saat pandemi," lanjut Tyo Nugros.

Joseph Saryuf tak menampik adanya tantangan bagi dirinya dan Tyo Nugros dalam mengerjakan karya terbaru mereka.

"Kesulitan terbesar dari pembuatan single kali ini adalah mentransformasi komposisi mudah menjadi sulit berdasarkan pola poliritmik dari permainan drum Tyo Nugros," ungkap Joseph Saryuf.

Tyo Nugros berharap karya terbarunya dengan Jospeh Saryuf dapat membuka wawasan masyarakat mengenai adanya musik elektro rock di Indonesia.

"Semoga band kami dan lagu ini bisa membuka wawasan masyarakat tentang keberadaan musik elektro rock di Indonesia. Kami juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa, Indonesia bisa membuat musik seperti ini," pungkas Tyo Nugros.

(kpr/kpr)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK