The Cardigans di 90's Festival: Reminisensi Penonton yang Telat Panas

Komario Bahar | Insertlive
Senin, 14 Aug 2023 11:01 WIB
The Cardigans di JIEXPO Foto: The Cardigans di JIEXPO / Komario Bahar
Jakarta, Insertlive -

Swedia mungkin masih diganggu oknum berengsek imigran Salwan Momika dengan sederet aksinya membakar Al Quran untuk memecah-belah, namun negeri Nordik itu masih punya penawar yang menyehatkan dan menyegarkan rohani dengan grup musik legendaris The Cardigans yang baru saja perform di atas panggung the 90's Festival semalam, Minggu (13/8) di JIEXPO, Kemayoran, Jakpus dengan ciamik.

Aksi keren dan ciamik Nina Persson dkk tidak kendor sama sekali meski grup alternatif itu terlihat termakan usia. Menyandang status band yang besar di era 90-an, grup gaek asal Jonkoping ini menandakan kedatangan kedua kalinya ke Indonesia setelah sempat mampir sedekade lebih lalu ke Tennis Indoor Senayan.

Sayangnya aksi menawan yang dibuka lagu Paralyzed oleh Nina yang semakin mirip Gwayneth Paltrow versi berumur bersama rekan-rekannya itu terlalu membius penonton. Beberapa hits dimainkan, beberapa penonton seperti menunggu single-single yang akrab saja. Kecuali fans sejati, mereka berjingkrak dengan ritme teratur dengan beat dari band Swedia tersebut.

ADVERTISEMENT

The Cardigans di JIEXPOThe Cardigans di JIEXPO/ Foto: The Cardigans di JIEXPO / Komario Bahar

Karenanya setengah perjalanan konser, Nina yang tetap atraktif sempat mengeluh di atas panggung meski tetap bahagia bisa kembali ke Jakarta.

"Heiii... Kalian terlalu sunyi," keluh Nina memancing reaksi.

Nina yang sudah melepas blazer emas karena iklim Jakarta yang panas tetap prima dan enerjik sebagaimana ia dikenal kala manggung live. Dengan pianika dan kentrungan di dua single khusus, Nina Persson menambah kekayaan sound The Cardigans malam itu.

Penonton yang telat merayakan reminisensi alias nostalgia berjamaah pun mulai panas. Hal yang bagus usai mereka sedikit 'senyap' meski ribuan dari mereka menyemut di panggung utama.

Tidak salah juga karena bagaimana pun generasi yang menonton ini lebih menyenangkan ketimbang saya menonton WTF 2023 kemarin. Presentase yang benar-benar enjoy menikmati suguhan musik lebih banyak ketimbang usungan ponsel yang merekam tanpa jeda khas anak medsos era sekarang.


Penonton makin terbawa syahdu ketika The Cardigans melantunkan single-single cinta yang punya tone mellow namun tetap ngebeat macam Junk of the Hearts, Marvel Hill, Hanging Around, dan Communication (ini paling slow dan romantis).

Tenaga penonton yang tersimpan pun ternyata tak sia-sia untuk melahap hits-hits paling familiar (baik untuk fans atau pun bukan). Carnival dan Loovefool benar-benar jadi santapan memuaskan.

Reminisensi dan nostalgia memang jangan dilawan. InsertLive merasakan hal paling pecah ketika soundtrack legendaris waralaba game, Grand Turismo, My Favourite Game. Single itu benar-benar membuat nostalgia makin membumbung, terutama yang sangat relate memainkan game balapan tersebut sambil mengingat gaya kece Nina di balik kemudi mobil jadul ala video klipnya. -FYI, film adaptasi game GT yang kini dibintangi Orlando Bloom juga sebentar lagi tayang di bioskop.-

Akhirnya The Cardigans menutup festival populis yang langganan digelar tersebut dengan 03.45: No Sleep di ujung penampilan. Mungkin penonton telat panas karena juga sibuk kembali mengingat lirik dan tembang band ini, namun aksi mereka kali ini tetap pecah seperti di masa muda mereka berkarier.

(kmb/kmb)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER