Pantang Asal-asalan, Film 'Mangkujiwo 2' Bikin Pusat Studi Kuntilanak

Film Mangkujiwo 2 akan segera tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai 26 Januari 2023 mendatang.

Film horor garapan sutradara Azhar Kinoi Lubis bersama MVP Pictures ini akan melanjutkan kisah mengenai misteri kematian Tjokro Kusumo (Roy Marten) yang sebelumnya diceritakan dalam Mangkujiwo 1.

Menjelang perilisan film Mangkujiwo 2, InsertLive memiliki kesempatan untuk berbincang dengan Azhar Kinoi Lubis atau yang akrab disapa Bang Kinoi dan Amrit Punjabi dari MVP Pictures.

Pada kesempatan tersebut, Bang Kinoi dan Amrit Punjabi mengungkapkan bahwa mereka membentuk tim bernama Pusat Studi Kuntilanak (PSK).

Tujuan dari pembentukan PSK adalah untuk membuat sebuah masterplan hingga teori-teori yang berkaitan dengan cerita kuntilanak yang pernah ada sejak film Kuntilanak pada 2006 hingga saat ini.

Bang Kinoi dan Amrit Punjabi ingin membuat Kuntilanak Universe dari ketiga trilogi kuntilanak, mulai dari Kuntilanak 2006-2008, Kuntilanak 2017-2022, hingga 3 film Mangkujiwo.

"Dari awal sejak menulis Mangkujiwo 1, sudah langsung memikirkan untuk Mangkujiwo 1, 2, dan 3, karena ini bagian dari Kuntilanak Universe," ujar Amrit Punjabi.

"Dan kita mempunyai tim Pusat Studi Kuntilanak atau PSK, dan kita membuat masterplan bagaimana menyambungkan ketiga trilogi, Kuntilanak 2006-2008, Kuntilanak 2017-2022, dan 3 Mangkujiwo," lanjutnya.

Tim Pusat Studi Kuntilanak bertugas memastikan seluruh cerita dari film-film tersebut saling tersambung dan saling melengkapi.

"Inilah Pusat Studi Kuntilanak, untuk memastikan bahwa kuntilanak universe kita benar-benar kuat intinya, benar-benar nyambung semuanya, dan nggak ada loop hole di mana pun," paparnya.

PSK juga menjadi upaya tim produksi film Mangkujiwo untuk menghindari teori sembarangan dalam membuat cerita kuntilanak.

"PSK ini tempat kita membuat teori, bukan yang asal-asalan. (Mencari tahu) bagaimana teori-teori itu bisa terjadi, itu yang harus kita telusuri," imbuh Bang Kinoi.

Film Mangkujiwo 2/ Foto: instagram.com/kuntilanakfilm

Karena cerita Mangkujiwo 1 dan Mangkujiwo 2 saling berkaitan, para penonton tidak perlu khawatir bila belum menonton film pertamanya.

Namun, Bang Kinoi mengantisipasi bahwa siapa pun yang baru menonton Mangkujiwo 2, ia akan penasaran untuk menyaksikan film Mangkujiwo 1.

"Semuanya saling terhubung, dan ini nggak mesti nonton dari yang pertama. Bisa aja nonton dari Mangkujiwo 2, tapi aku yakin pasti bakal tertarik untuk nonton Mangkujiwo 1 karena penasaran," jelasnya.

"Ini bukan series, karena saling melengkapi. Jadi, nggak usah takut 'wah aku belum nonton Mangkujiwo 1'," pungkasnya.

Sinopsis film Mangkujiwo 2

Film Mangkujiwo 2 melanjutkan kisah sebelumnya mengenai misteri kematian Tjokro Kusumo (Roy Marten) yang misterius. Tjokro Kusumo dan Brotoseno (Sujiwo Tejo) adalah musuh bebuyutan, keduanya saling memperebutkan loji pusaka.

Kisah balas dendam Brotoseno (Sujiwo Tejo) berlanjut pada sekuel besutan sutradara Azhar Kinoi Lubis karena dirinya masih menyimpan hasrat untuk membalaskan dendam, dia ingin membangkitkan kuntilanak lewat medium pesugihan.

Berlatarkan tahun 70-an saat sekte Mangkujiwo mulai menjadi sebuah organisasi besar dengan pengikut yang sangat banyak. Mangkujiwo merupakan sekte yang memelihara kuntilanak sebagai medium pesugihan.

Karmila (Karina Suwandi) memiliki maksud lain yang mungkin akan membahayakan sekte. Karmila mencoba untuk memperingatkan Brotoseno bahwa tanpa kunti, Mangkujiwo tidak memiliki senjata. Nyi Kenangan (Djenar Maesa Ayu) juga memberikan saran kepada Brotoseno yang haus kekuasaan untuk bersekutu dengan makhluk gaib.

Lalu, Brotoseno dan Nyi Kenanga mulai melancarkan aksi dan memenuhi ambisi mereka untuk menguasai dan menjadikan Mangkujiwo menjadi lebih berkuasa.

Teror dan ritual pun semakin marak terjadi sehingga menghantui orang-orang yang mengikuti ambisi perebutan kuasa nan mematikan. Banyak korban atas serangan yang membabi buta tersebut.

Saksikan Film Mangkujiwo 2 yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 26 Januari 2023 mendatang.