Baru Tayang, Film 'The King's Man' Dapat Review Jelek?

INSERTLIVE | Insertlive
Senin, 27 Dec 2021 18:45 WIB
The King's Man Foto: Dok. 20th Century Studios / Imdb
Jakarta, Insertlive -

Rumah produksi film, 20th Century Studio merilis film The King's Man film yang dinantikan oleh penonton sekuel Kingsman sebelumnya. Film ini tayang perdana di Indonesia pada 22 Desember 2021.

Film The King's Man merupakan sekuel dari film Kingsman: The Secret Service (2017) dan Kingsman: The Golden Circle (2017).

Pada sekuel ketiganya ini diceritakan awal mula dibentuknya organisasi Kingsman. Para penonton dibawa ke masa Perang Dunia I ketika Orlando Oxford (Ralph Fiennes) berusaha menghentikan konflik global dan juga menghentikan putranya, Conrad (Harris Dickinson) untuk bergabung dalam perang.

ADVERTISEMENT

Setelah penayangannya, terdapat ulasan yang beragam untuk film ini. Pujian banyak diberikan untuk sutradara dan para pemain seperti Ralph Fiennes, Tom Hollander, Gemma Arterton dan Djimon Hounsou.

Namun, ada beberapa kritik yang disampaikan untuk film ini. Mereka juga menyorot alur cerita yang dinilai tidak konsisten.

Christian Holub dari Entertainmen Weekly (EW), dalam ulasannya di D+ mengkritik The King's Man karena romantisasinya yang menjijikan dari era Perang Dunia I.

"The King's Man tersesat dalam kontradiksinya sendiri dan menegaskan bahwa tidak masuk akal memperlakukan rumah jagal global dan tungku politik yang merupakan Perang Besar seperti film superhero," tulisnya.

Penulis Michael O'Sullivan mengungkapkan keluhan serupa dalam ulasannya untuk The Washington Post. Dia memberikan poin dua dari lima bintang untuk film tersebut.


"Film ini pada dasarnya adalah versi trippier, lebih halusinogen dari sebuah episode Drunk History - yang mungkin pernah dibayangkan (atau diimpikan) oleh seorang siswa sekolah menengah yang cerdas tetapi bosan yang tertidur selama kelas Sejarah Dunia setelah makan jamur ajaib," tulisnya.

"Hanya untuk bangun dengan cerita bagaimana-jika yang gila yang melibatkan beberapa tokoh sejarah, kecil dan besar, dari awal abad ke-20 berputar-putar di kepala mereka," sambungnya.

Kritik lainnya datang dari Jake Kleinman dari Invers. Dia menyebutkan bahwa satu-satunya yang menyelamatkan film ini adalah para pemerannya, seperti dikutip oleh EW.

Jika melihat antusiasme publik dalam menyambut film ini dan dari kesuksesan sekuel sebelumnya, ulasan yang kurang baik ini cukup tidak terduga.

(Khansa/agn)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER