Adegan Diperkosa Antar Rita Moreno Raih Oscar, meski Bikin Trauma

Rita Moreno dikenal sebagai artis lawas Amerika sudah kenyang makan asam garam di Hollywood. Ia sudah membintangi berbagai judul film dan salah satunya yang paling menjadi sorotan adalah West Side Story.

Film yang dirilis pada 1961 ini ternyata meninggalkan rasa trauma bagi Rita. Sang aktris trauma dengan salah satu adegan di film itu di mana ia diperkosa oleh sekelompok orang.

"Ketika kita melakukan adegan pemerkosaan selama latihan, saat mereka menggerayangiku dan semua hal lainnya yang para pria itu lakukan, aku mendorong mereka (setelah itu) dan aku pun menangis. Aku tak bisa berhenti menangis," ungkap Rita dalam sebuah video dokumenter, Rabu (1/12).

Rasa trauma dengan adegan di film itu juga bukan tanpa sebab dirasakan Rita. Hal itu karena dirinya pernah menjadi korban perkosaan saat masih berusia 16 tahun.

Namun, siapa sangka film West Side Story itu pula yang justru mengantarkan Rita mendapatkan piala Oscar pada tahun 1962. Ia dinobatkan sebagai Best Supporting Actress karena film itu. Bahkan ia juga meraih predikat Triple Crown of Acting karena berhasil memenangkan Oscar, Emmy, dan Tony Awards secara bersamaan.

"Semua luka yang aku kira sudah sembuh kembali terbuka. Aku seperti hewan yang sedang terluka saat melakukannya lagi. Itu adalah adegan yang kurasa membuat diriku mendapatkan Oscar," cerita Rita.

Selain itu Rita juga mengaku pernah hampir bunuh diri karena hubungan dengan Marlon Brando. Rita yang tergila-gila dengan aktor di film Godfather itu mengaku kerap mendapatkan perlakuan kasar.

Rita juga merasa sedih karena selama menjalani hubungan, Marlon kerap selingkuh. Bahkan Rita sampai pernah melakukan aborsi saat hamil anak dari Marlon.

"Dia (Marlon Brando) terlihat seperti dewa Yunani, sejujurnya. Ketika aku mencoba melakukannya sendiri, aku benar-benar ingin mencobanya (bunuh diri) karena aku tak bisa lagi menahan rasa sakit dari hubungan yang kujalin dengan Marlon Brando," ungkap Rita.

"Aku benar-benar malu dan aku membiarkan dirinya menginjak-injakku. Aku sangat benci dengan diriku sendiri dan itu terasa seperti alasan yang sangat aneh. Aku ingin mengakhiri hidupku karena aku merasa tak pantas lagi untuk hidup. Aku pun mengambil pil," tutupnya.