5 Film Live Action Adaptasi dari Anime-Manga yang Dinilai Gagal Total
Dikabarkan Neflix akan membuat live action dari serial manga dan anime populer One Piece. Akun resmi media sosial Netflix pun merilis nama para aktor dan aktris yang akan memerankan proyek live action tersebut pada Rabu pagi (10/11).
Sontak hal itu membuat heboh warganet dan membuat mereka menjadi dua kubu, pro dan kontra. Pasalnya, dari sekian anime dan manga yang diadaptasi menjadi film dan serial live action, hanya Rurouni Kenshin yang memenuhi ekspektasi tinggi para penggemar.
Pengumuman dari Netflix tentu membuat para penggemar One Piece khawatir. Pasalnya hingga kini telah ada setidaknya 5 film dan serial live action dari anime dan manga yang dinilai flop atau gagal total.
Berikut daftar live action dari anime dan manga yang dinilai gagal.
5. Ghost in The Shell (2017)
Film live action adaptasi dari anime dan manga populer yang rilis kali pertama tahun 1989 itu ternyata tak seluruhnya disukai oleh para penggemar, khususnya para pembaca manga Ghost in The Shell.
Pasalnya, film yang diadaptasi dari anime ikonis garapan Masamune Shirow itu terbentur isu whitewashing. Para penonton kesal dengan pemilihan Scarlett Johansson sebagai tokoh Major atau Motoko Kusanagi. Kendati akting Scarlett Johansson terbilang sangat bagus.
Selain itu, film yang disutradarai oleh Rupert Sanders ini hanya meraup USD$19 juta, sementara Paramount Pictures merogoh kocek USD$110 juta untuk film tersebut.
4. Attack on Titan (2015)
Attack on Titan (2015) memang bukan produksi Hollywood, namun kegagalan live action dari manga dan animenya ini turut jadi perhatian penggemar.
Pasalnya, Attack on Titan versi live action ini justru kehilangan esensinya sebagai sebuah film adaptasi. Isu politik dan ketimpangan kelas sosial bukan sumbu utama dalam film ini.
Selain itu, kritikus film juga banyak yang menyebut absennya beberapa tokoh penting membuat film yang disutradarai oleh Shinji Higuchi ini seperti hilang arah. Bahkan penggambaran karakter para tokohnya pun begitu rancu.
Tak heran jika IMDb (5/10) dan Rotten Tomatoes (47%) memberi rating ala kadarnya, mungkin semata untuk menghargai efek CGI para Titan yang epik.
Baca halaman selanjutnya.
(and/and)