Pertama Kalinya, TV Bangladesh Pekerjakan Pembawa Berita Transgender

Agustin Dwi Anandawati | Insertlive
Rabu, 10 Mar 2021 13:07 WIB
Bangladesh's first transgender news anchor Tashnuva Anan Shishir reads news bulletin , in Dhaka, Bangladesh, Tuesday, March 9, 2021. A Bangladeshi satellite television station has signed up the South Asian county's first transgender news anchor with a hope to remove the deeply-rooted social stigma they face. Shishir, who previously worked as a rights activist and an actor, appeared before audience on Monday after her appointment recently as the day coincided with the International Women's Day. She made the debut by reading a three-minute daily news bulletin on Dhaka-based Boishakhi TV. (AP Photo/Al-emrun Garjon) Pertama Kalinya, TV Bangladesh Pekerjakan Pembawa Berita Transgender (Foto: AP/Al-emrun Garjon)
Jakarta, Insertlive -

Sebuah stasiun televisi di Bangladesh telah merekrut seorang pembawa berita transgender pertama di negara itu.

Melansir AP, mereka mengatakan kehadiran pembawa acara transgender bernama Tashnuva Anan Shishir itu akan membawa perubahan.

Tashnuva tampil di depan kamera membawakan berita selama tiga menit. Usai membawakan berita untuk pertama kalinya, ia langsung menangis haru.

ADVERTISEMENT

"Saya sangat gugup, saya merasa sangat emosional, tetapi saya berpikir bahwa saya harus mengatasi cobaan ini, ujian terakhir ini," bebernya, Selasa (9/3).

Tashnuva lahir sebagai seorang pria bernama Kamal Hossain Shishir. Saat remaja ia merasa dirinya terjebak di tubuh seorang pria dan mulai berperilaku sebagai seorang perempuan.

Hal itu membuat Tashnuva mendapatkan tindakan eksploitasi secara seksual dan intimidasi dari orang terdekatnya.

Hal terburuk adalah ketika ayahnya tak lagi mau berbicara dengannya. Ia bahkan sampai mencoba untuk bunuh diri.


Namun ia pindah dari rumah dan hidup sendiri di ibu kota. Ia bekerja untuk amal dan berlatih akting di grup teater lokal.

(agn/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER