Bukan Kaleng-kaleng, Kangen Band Jadi Topik Penelitian Profesor Malaysia
Grup musik Indonesia Kangen Band ternyata pernah menjadi objek studi Emma Baulch, professor si Monash University, Malaysia.
Hal itu diketahui lewat cuitan di akun Twitter @Bukan_Raihan.
Ia memberikan bukti tangkapan layar sebuah jurnal yang mengkaji tentang pop melayu dengan konsumerisme di Indonesia.
"Kangen Band pernah menjadi subjek penelitian oleh profesor luar negeri terkait pop melayu dengan konsumerisme di Indonesia. Jurnalnya sekarang terindeks Scopus Q1 dan bisa diakses di SAGE journals," cuitnya.
"Judul jurnalnya lebih unik lagi, kalau diterjemahkan jadinya "Kangen Band main di Harapan Indah (Bekasi)". Yes, kamu bisa buat jurnal cukup dengan nonton live Kangen Band di Harapan Indah (Scopus Q1 lagi)," sambungnya.
Sayangnya, hal tersebut dibantah oleh Emma Baulch yang membuat jurnal tersebut. Ia mengatakan bahwa Kangen Band yang dimaksud adalah sebuah permainan kata yang dapat ditangkap oleh pembaca yang tak bisa berbahasa Indonesia.
"hallo terimakasih @Bukan_Raihan...saya penulisnya. Penterjemahan Kangen band dan Harapan Indah dimaksud sebagai permainan kata yang dapat ditangkap oleh pembaca yang tidak bisa ber-Bhs Ind," balas Emma Baulch.
Dalam isi jurnal tersebut, Emma menuliskan soal bagaimana masyarakat mengonsumsi lagu dan panggung Kangen Band, serta bagaimana Kangen Band mendapat label pop Melayu yang dianggap sebagai pembeda kelas musik pop Indonesia di awal 2000-an.
Sebagaimana diketahui, Kangen Band menjadi salah satu band asal Indonesia yang terkenal dengan lagu-lagunya yang mendayu di tahun 2000-an.
(dis/syf)