Taylor Swift Meradang karena Dicurangi Lagi oleh Eks Label Musik

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Jumat, 24 Apr 2020 16:22 WIB
FILE - In this June 22, 2018, file photo, singer Taylor Swift performs on stage in concert at Wembley Stadium in London. Swift is canceling all of her performances and appearances for the rest of the year because of the coronavirus pandemic. “With many events throughout the world already cancelled, and upon direction from health officials in an effort to keep fans safe and help prevent the spread of COVID-19, sadly the decision has been made to cancel all Taylor Swift live appearances and performances this year," Swift’s representative said in a statement released Friday.  (Photo by Joel C Ryan/Invision/AP, File) Foto: Joel C Ryan/Invision/AP/Joel C Ryan
Jakarta, Insertlive - Taylor Swift (30) mengekspresikan rasa jengkel dan kesal karena lagi-lagi mendapatkan perlakuan curang dari mantan label musik Big Machine.

Taylor menuangkan rasa kesalnya dalam unggahan Insta Story yang membeberkan secara rinci perlakukan tidak adil yang kembali dia terima dari Big Machine.

Jadi, Big Machine dan salah satu petingginya Scooter Braune merilis album terbaru pertunjukan live Taylor Swift dari penampilan tahun 2008.

ADVERTISEMENT

Sejumlah penggemar setia Taylor ramai-ramai memberitahukan pada sang bintang mengenai album tersebut.

IKUTI QUIZ


"Hai teman-teman, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua penggemarku karena membuat aku sadar bahwa mantan label rekamanku akan merilis album pertunjukan live-ku malam ini," tulis Taylor pada InstaStory Kamis (23/4) malam hari.

Kemudian, dia menambahkan bahwa album live itu merupakan pertunjukan yang dia lakukan saat usianya masih 18 tahun pada tahun 2008 silam.

"Big Machine telah mendaftarkan (album) sebagai rilisan 2017, tetapi mereka benar-benar baru merilisnya malam ini di tengah malam. Aku selalu jujur dengan kalian tentang hal-hal ini. Jadi, aku hanya ingin memberi tahu bahwa album ini tidak meminta persetujuan dari aku," imbuhnya sembari menuliskan pihak-pihak yang menipunya salah satunya Scooter Braune.


Taylor Swift Meradang karena Kembali Dicurangi oleh Eks Label MusikFoto: InstaStory/@taylorswift


Scooter Braune merupakan pendiri SB Projects yang membeli master album Taylor Swift.

"Sepertinya Scooter Braun dan pendukung keuangannya, 23 Capital, Alex Soros dan keluarga Soros dan The Carlyle Group telah melihat neraca terbaru mereka, lalu menyadari bahwa membayar $ 330 JUTA untuk musik saya bukanlah pilihan yang bijaksana dan mereka butuh uang," tulisnya sambil menambahkan emoji tertawa dan menangis.

Kemudian, Taylor mengakhirinya dengan mengatakan bahwa Big Machine dan Scooter Braune merupakan contoh keserakahan yang tidak tahu malu di masa pandemi virus corona.

"Benar-benar kampungan tetapi begitu transparan," pungkasnya.

[Gambas:Video Insertlive]



(syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER