5 Film Indonesia yang Kontroversial

ikh | Insertlive
Rabu, 14 Aug 2019 11:53 WIB
Sejumlah film Indonesia yang memicu kontroversial saat perilisannya. Film Indonesia Kontroversial/Foto: Instagram/movie_lovv
Jakarta, Insertlive - Film Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan membuktikan kualitas terbaik di kancah lokal serta internasional.

Namun, tak ayal hal tersebut tidak berbanding lurus dengan penerimaan publik dalam menerima sebuah karya sinema rilisan anak bangsa.  

Sejumlah film Indonesia mulai menunjukkan hasil yang tidak kalah bagus dengan film besutan luar negeri, tetapi  acap kali diiringi dengan hal-hal kontroversial yang memicu perdebatan di antara masyarakat.

Banyak sisi dari sebuah film mulai dari alur cerita, pakaian, hingga para pemeran yang kemudian berujung kontroversi bila tidak sesuai norma yang berlaku.

ADVERTISEMENT

Berikut ini ada sejumlah film Indonesia yang memicu kontroversial di tengah masyarakat versi Insertlive.

Something In The Way jadi salah satu film Indonesia yang memicu kontroversi. Film garapan Teddy Soeriaatmadja ini dibintangi sejumlah artis ternama seperti Reza Rahardian dan Ratu Felisha.

Hal-hal yang memicu kontorversi adalah beberapa adegan vulgar pada film, termasuk ketika Reza maeakukan masturbasi.

Bercerita soal seorang supir taksi bernama Ahmad yang alim, tapi suka membeli DVD porno untuk masturbasi.

Suatu hari, Ahmad jatuh cinta dengan tetangganya yang merupakan seorang pekerja seks komersial (PSK) bernama Kinar.

Ahmad berniat membawa keluar Kinar dari cengkeraman mucikari.

Teddy sendiri sudah pernah meriah penghargaan sebagai sutradara terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2006 dan 2009. Film ini berhasil masuk world premiere dalam Berlin International Film Festival (Berlinale) ke-63 pada tahun 2013.

Penasaran seperti apa filmnya? Kalian bisa langsung coba tonton film Something In The Way.

[Gambas:Youtube]

Film Lastri juga sempat mendulang kontroversi di Tanah Air. 

Film garapan Eros Djarot ini dibintangi oleh sejumlah artis besar seperti Marcella Zalianty, Dwi Sasono, Slamet Rahardjo Djarot, Tio Pakusadewo, Iga Mawarni, Artika Sari Devi, dan Lukman Sardi.

Proses syuting film harus dihentikan saat baru saja menyelesaikan 12 adegan. Pemerintah Kabupaten Karanganyar menghentikan secara sepihak karena mendapat protes dari sejumlah organisasi anti komunis.

Film ini dianggap menyebarkan ideologi komunisme lewat cerita yang mengangkat kisah seorang anggota Gerwani bernama Lastri.

Eros berdalih bahwa filmnya mengangkat kisah cinta, perjuangan, dan sejarah kondisi politik d era 1960-an.

Penasaran seperti apa ceritanya? Kalian mungkin akan kesulitan untuk mencari film ini, karena proses syutingnya dihentikan dan filmnya tidak selesai digarap. Kucumbu Tubuh Indahku menjadi salah satu film yang menuai kontroversi di Indonesia.

Film garapan sutradara Garin Nugroho diperankan oleh artis-artis bertalenta seperti Randy Pangalila, Sujiwo Tejo, Endah Laras, hingga Teuku Rifnu Wikana.

Bercerita soal seorang lelaki bernama Juno yang berprofesi sebagai penari Lengger Lanang, tarian khas Banyumas. Juno kemudian terlibat dalam cinta sesama jenis dengan seorang petinju. Hal ini yang kemudian memicu kontroversi di kalangan sineas.

Penasaran seperti apa filmnya? Kalian bisa coba tonton film berjudul Kucumbu Tuuh Indahku.

[Gambas:Youtube]

Film garapan sutradara Gina S. Noer ini dibintangi oleh artis bertalenta seperti Angga Yunanda, Adhisty Zara, Lulu Tobing, hingga Cut Mini.

Film yang diriilis tahun 2019 ini bercerita soal drama kehidupan pasangan remaja.

Kisahnya tentang pasangan remaja SMA, Bimo dan Dara, yang menjalin asmara hingga melakukan hubungan seksual di luar nikah. Kehidupan keduanya mulai berantakan ketika Dara akhirnya hamil.

Sang sutradara justru menjelaskan, film ini sebenarnya memberikan edukasi soal hubungan seksual tanpa edukasi yang matang. 

Tujuannya agar remaja bisa mendapat pelajaran dan bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Penasaran seperti apa ceritanya? Kalian bisa coba tonton film berjudul Dua Garis Biru.

Film yang garapan sutradara Yosep Anggi Noen ini mendapat penolakan di beberapa daerah.

Diperankan oleh sejumlah artis seperti Gunawan Maryanto dan Marissa Anita, film ini lebih banyak mengambil latar belakang kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Bercerita soal penyair terkenal bernama Widji Tukul yang melawan kediktatoran pemerintah Soeharto lewat puisinya.

Tukul hingga saat ini hilang dan tak pernah ditemukan jenazahnya.

Film ini mengisahkan pelarian Tukul ke kota Pontianak ketika sedang diburu oleh tentara pemerintah.

Penasaran seperti apa cerita Widji Tukul saat lari ke Pontianak? Kalian bisa langsung tonton film berjudul Istirahatlah Kata-kata.

(ikh/syf)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER