5 Film Pendek Indonesia yang Mendunia

ikh | Insertlive
Senin, 12 Aug 2019 17:24 WIB
Sejumlah film pendek karya anak bangsa yang mampu memukau penonton dunia. Film Pendek Indonesia/Foto: Instagram/_hidayatulah_ahmad
Jakarta, Insertlive - Kualitas film Indonesia perlahan mulai meningkat dan mampu bersaing di industri film dunia. Sejumlah aktor Tanah Air juga dilirik untuk beradu akting dengan para aktor internasional.

Bahkan beberapa film karya anak bangsa juga mampu berbicara banyak dan meraih penghargaan bergengsi. Tentu hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia khususnya di kalangan sineas.

Di antara berbagai jenis film di Tanah Air, para kreator film pendek juga mulai menunjukkan taringnya. Berikut ini ada sejumlah film pendek Indonesia yang mendunia versi Insertlive.

Maryam menjadi salah satu film pendek Indonesia yang mendunia. Film garapan sutradara Sidi Saleh ini diperankan oleh Adrianto Sinaga, Damiana Widowati, Meyke Verina.

Film yang dirilis tahun 2002 ini bercerita soal seorang pembantu rumah tangga bernama Maryam. Ia adalah seorang muslimah yang bekerja sebagai seorang pembantu di rumah keluarga Katolik. 

Di rumah itu, Maryam harus merawat majikan laki-lakinya yang mengidap autis. Ia bahkan sampai rela menemani majikannya itu ibadah di gereja. Tentu saja itu ia lakukannya karena tuntutan ekonomi.

Film ini meraih penghargaan Best Short Movie di Venice International Film Festival 2014. Lewat durasi 18 menit film ini dianggap membawa tren baru dalam segi estetika film pendek.

Penasaran seperti apa kisahnya? Kalian bisa coba tonton film pendek Indonesia yang berjudul Maryam.

[Gambas:Youtube]

On The Origin Of Fear juga jadi salah satu film pendek Indonesia yang mampu mendunia. Film yang digarap Bayu Prihantoro Filemon ini dibintangi oleh Pritt Tomothy.

Film yang dirilis pada tahun 2016 ini bercerita soal sebuah film di masa Orde Baru. Ceritanya ingin menyampaikan pesan tersirat bahwa kekerasan jadi salah satu cara untuk melanggengkan kekuasaan pemerintah.

Pada masa itu sebuah film bisa menjadi media lain agar kekerasan tersebut bisa terus terlahir. Film ini juga didedikasikan untuk memperingati 50 tahun tragedi 1965.

Dalam festival film Venice Internasional 2016, On The Origin Of Fear diputar di program Orizzonti alias formula baru. Tentu ini menjadi prestasi membanggakan karena tidak banyak film Asia yang bisa tembus ke ajang VIFF.

Penasaran seperti apa filmnya? Kalian bisa coba tonton film pendek Indonesia yang berjudul On The Origin Of Fear.

[Gambas:Youtube]

Prenjak juga jadi film pendek Indonesia yang mampu berbicara kancah dunia. Film garapan sutradara Wregas Bhanuteja ini menampilkan akting dari Hosea Hatmaji, Banyu Bening, Rosa Winenggar, hingga Yohanes Budyambara.

Film yang dirilis pada tahun 2016 ini berkisah tentang seorang wanita bernama Wadiah. Akibat keterbatasan ekonomi, Diah harus memutar otak untuk menghasilkan uang.

Hingga akhirnya ia berusaha menjual korek api ke seorang pria bernama Jarwo. Diah menjual satu batang korek api dengan harga Rp10 ribu.

Tentu harga itu dianggap mahal oleh para pembeli. Namun, ternyata korek api itu malah laris manis di pasaran. Hal itu dikarenakan sebatang korek api itu boleh digunakan sebagai penerangan untuk melihat bagian kewanitaan Diah.

Film Prenjak bahkan sempat diputar tiga kali di Festival Film Cannes 2016. Tak hanya ditayangkan, film ini juga sukses meraih penghargaan Le Prix Découverte Leica Cine sebagai Film Pendek Terbaik. Karya anak bangsa ini dianggap sebagai film pendek yang menampilkan puisi kejutan serta tema gelap dan nakal.

Penasaran seperti apa filmnya? Kalian bisa coba tonton film pendek Indonesia berjudul Prenjak.

[Gambas:Youtube]

05/55 juga merupakan film pendek Indonesia yang berhasil menarik perhatian dunia. Film ini digarap Tiara Kristiningtyas dan Mohammad Azri pada tahun 2016.

Berlatar belakang tahun 2006 ketika Indonesia dikejutkan dengan bencana gempa bumi yang memporak-porandakan Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah yang terkenal dengan suasana nyaman itu tiba-tiba jadi tempat yang dipenuhi suara isak tangis.

Film ini mampu berbicara banyak di dunia dengan meraih penghargaan untuk kategori Best Cinematography di ajang Global Short Film Award 2016. 05.55 juga beberapa kali menang penghargaan di berbagai Festival film Indonesia.

Penasaran dengan film yang hanya ditampilkan dengan format hitam putih dan tanpa dialog sama sekali ini? Kalian bisa coba tonton 05.55 untuk tahu suasana mencekam dari gempa di Yogyakarta yang seakan terasa dekat ini.

[Gambas:Youtube]

The Seen and Unseen juga merupakan salah satu film pendek Indonesia yang mendunia. Film garapan sutradara Kamila Andini ini digarap pada tahun 2017.

Bercerita soal anak kembar dengan keterikatan batin yang kuat bernama Tantri dan Tantra. Di kemudian hari Tantra jatuh sakit dan Tantri dengan setia menemaninya setiap hari.

Setiap hari Tantri selalu menari di depan Tantra yang sakit. Tantra meninggal, Tantri masih saja tetap menari. Ternyata ada makhluk lain yang mengiringi tarian Tantri.

Film yang juga berjudul Sekala Niskala ini punya kualitas yang patut diacungi jempol. Keseriusan dalam menggarap narasi yang keren akhirnya membawa film ini ke Toronto International Film Festival 2017.

Karya anak bangsa ini juga jadi satu-satunya film pendek asal Indonesia yang diputar di TIFF. Penasaran seperti apa filmnya? Kalian bisa langsung coba tonton film pendek Indonesia yang berjudul The Seen and Unseen.

(ikh/fik)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER