Kisah Menarik Balik Layar 'Fast & Furious, Hobbs & Shaw'

Jakarta, Insertlive - Spin-off pertama Fast & Furious, Hobbs & Shaw telah dirilis dan ditayangkan di bioskop sejak hari ini Rabu (31/7).

Nah, sebelum film ini rampung, terdapat beberapa fakta di balik layar yang sayang untuk Anda dilewatkan.

Fakta pertama dijabarkan oleh Hiram Garcia, salah satu produser yang awalnya mengaku sangat sulit untuk menentukan ide membuat spin-off.


Ide pembuatan film muncul ketika melihat reaksi penggemar terhadap adegan komedi antara Luke Hobbs dan Deckard Shaw yang diperankan oleh Dwayne Johnson dan Jason Statham dalam The Fate of the Furious.

Garcia mengatakan penonton menyukai perdebatan konyol antara aktor tersebut, meskipun pada akhirnya memiliki tujuan yang sama.

Dia menambahkan bahwa ide dari film ini adalah dinamika sobat-polisi dari film hits tahun 80-an seperti 48 Hours, Lethal Weapon dan Tango & Cash. Kemudian, Garcia mengawinkan konsep tersebut dengan aksi yang menantang.

Film ini menceritakan Hobbs yang seorang agen Layanan Keamanan Diplomatik dan Shaw, seorang mantan anggota intelejen Inggris yang enggan harus menghadapi Brixton Lore, yang diperankan oleh Idris Elba.

Hattie Shaw, yang diperankan Vanessa Kirby adalah saudara perempuan Shaw yang mencuri sebuah formula biologis yang dapat membahayakan keselamatan manusia.

Dalam film ini juga lebih dikembangkan lagi mengenai latar belakang hubungan keluarga Hobbs di Samoa dan Shaw yang berada di Inggris.

"Anda telah menonton Luke Hobbs sejak Fast Five, dan selain mengetahui bahwa dia memiliki seorang putri, Anda tidak pernah benar-benar tahu apa pun tentang keluarganya," tandas Garcia, seperti dilansir dari Variety, Rabu (31/7).

Menggaet sutradara dari Deadpool 2, David Leitch, melakukan tugas men-direct film yang mengambil gambar di London, Glasgow, dan Pulau Kauai Hawaii sebagai latar untuk Samoa.

Salah satu tantangan terbesar bagi produser dalam proses pengambilan gambar adalah menemukan waktu yang tepat untuk Johnson di antara dua film lainnya, Jungle Cruise dan Jumanji: The Next Level yang telah dipesan untuk dua season.

"Kami mengambil gambar untuk Hobbs & Shaw, kemudian langsung menuju ke Jumanji," kata Garcia.

"Begitu kami menyelesaikan Jumanji, kami langsung memasuki fotografi tambahan untuk Hobbs & Shaw, lalu setelah itu langsung masuk ke fotografi tambahan untuk Jungle Cruise."

Selain masalah jadwal, menurut penulis skenario, Chris Morgan, yang telah menjadi andalan sejak film ketiga tahun 2006, The Fast and the Furious: Tokyo Drift, skrip untuk Fast and Furious berkembang sepanjang produksi.

"Ada diskusi terus-menerus, di mana orang mencari untuk membuatnya lebih baik," kata Morgan, juga seorang produser di film itu.

Pada Hobbs & Shaw, yang ia tulis bersama Drew Pearce, "sangat menyenangkan menuliskan dan membuat dialog untuk Hobbs di trailer."

(arm/syf)