- Film Indonesia bergenreĀ komedi menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat film Tanah Air. Selain alur cerita yang menghibur, film komedi juga seringkali memberi banyak dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Genre komedi sendiri lebih mengandalkan penekanan utama pada selera humor. Bahkan lebih banyak film komedi yang berakhir bahagia ketimbang akhir yang menyedihkan. Tidak seperti genre lain, film komedi menempatkan fokus lebih pada individu pemerannya. Terlebih lagi banyak komika yang kini merambah ke perfilman dengan bermodalkan nama besar mereka.
My Stupid Boss bercerita tentang hubungan kerja antara Boss bersifat absurd dengan para karyawannya. Reza Rahadian berperan sebagai "Bossman" asal Indonesia yang memiliki perusahaan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Perusahaan yang dimiliki Bossman itu memiliki sistem dan peraturan yang tidak jelas. Bahkan sering kali kekacauan terjadi akibat ulah sang Bossman itu sendiri. Bossman selalu beranggapan bahwa ia selalu benar.
Sosok Diana yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari terpaksa harus stagnan dalam hubungan kerja yang ribut selalu setiap hari. Kesabaran Diana diuji habis-habisan karena ulah Bossnya yang ajaib itu.
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 menceritakan Dono (Abimana Aryasatya), Kasino (Vino G Bastian) dan Indro (Tora Sudiro) yang merupakan tiga orang sahabat yang bekerja sebagai petugas keamanan di organisasi CHIPS (Cara Hebat Ikut Ikutan Pelayanan Sosial).
Mereka diberikan tugas untuk membantu menertibkan dan menjaga keamanan masyarakat. Namun tingkah konyol mereka selalu bermasalah dan membuat jengkel bosnya.
Film garapan sutradara Anggy Umbara dan rumah produksi Falcon Pictures ini berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton sebanyak 6,8 juta.
Sweet 20 bercerita tentang sosok Fatmawati (Niniek L. Karim) nenek berusia 70 tahun yang memilki sifat cerewet. Fatmawati tinggal bersama keluar kecilnya, Aditya (Lukman Sardi), menantu (Cut Mini) dan 2 orang cucu (Kevin Julio dan Alexa Key).
Suatu hari, Aditya ingin mengirim Fatmawati ke panti jompo. Hal itu membuatnya sangat terpukul dan memutuskan untuk pergi dari rumah. Di perjalanan, ia mengunjungi sebuah studio foto untuk mengabadikan wajahnya di pemakamannya kelak. Namun, setelah berfoto ia malah menjadi lebih muda dan kembali berusia 20 tahun.
Lalu Fatmawati pun memulai kehidupan barunya dan mengubah nama menjadi Mieke (Tatjana Saphira). Seiring berjalannya waktu, Mieke mendapat kesempatan untuk meraih mimpinya menjadi penyanyi, sesuatu yang tidak bisa dilakukannya pada saat muda dulu.
Keunikan Mieke muda dengan gaya bicara dan seleranya yang masih seperti nenek 70 tahun, justru membuat 3 pria jatuh hati padanya, seorang produser musik (Morgan Oey), cucu laki-lakinya, dan Hamzah (Slamet Rahardjo) yang mencintainya sejak sama-sama muda dulu.
Yowis Ben bercerita tentang seorang pelajar SMA bernama Bayu (Bayu Skak) yang jatuh cinta dengan seorang perempuan bernama Susan (Cut Meyriska). Bayi memiliki ambisi untuk menjadi populer di sekolah untuk bisa merebut hati Susan.
Demi populer, Bayu berinisiatif membentuk sebuah band bersama Doni (Joshua Suherman), Yayan (Tutus Thomson) dan Nando (Brandon Salim). Namun rupanya langkah Bayu dan teman-temannya sangat tidak mudah. Perpecahan antar personil mulai terjadi semenjak Bayu lebih fokus pada Susan ketimbang bandnya.
Yowis Ben menjadi populer pada 2018 karena menjadi satu-satunya film remaja yang membawa budaya dan bahasa Jawa.
Cek Toko Sebelah merupakan film komedi Indonesia garapan komika Ernest Prakasa. Para pemerannya juga didominasi oleh para komika Tanah Air.
Mengisahkan sosok Erwin, pemuda yang memiliki kehidupan sangat baik, kariernya meningkat dan memiliki kekasih cantik bernama Natalie (Gisella Anastasia). Karena kesehatan sang Ayah yang terus menurun, Erwin didaulat menjadi penerus toko sembako milik Ayahnya. Sang kakak, Yohan (Dion Wiyoko) merasa isi karena seharusnya ia yang menerima warisan toko sembako tersebut.
Menariknya, dalam film ini menceritakan kehidupan sehari-hari suasana toko yang sangat menghibur. Para pekerja toko seperti Kuncoro (Dodit Mulyanto), Ojak (Awwe), Yadi (Adjis Doa Ibu) dan Naryo (Yusril Fahriza) memiliki cara tersendiri dalam membuat suasana toko menjadi cair dan menyenangkan.