Jakarta, Insertlive - Kesuksesan film
Dilan 1991 dalam pencapaian penonton, nyatanya tak diikuti oleh beberapa film Indonesia lainnya. Bahkan ada beberapa film yang tak sanggup bertahan hingga satu bulan di layar bioskop.
Meski begitu, jumlah penonton nyatanya tak menentukan prestasi sebuah film dalam ranah festival. Lima film ini mampu membuktikan bahwa meski lesu di bioskop, namun mampu berjaya dan sukses di berbagai festival film.
[Gambas:Video Insertlive]
Film garapan sutradara Andibacthiar Yusuf ini mungkin bukan sebuah film yang menyuguhkan hal-hal romantis seperti
Dilan 1990. Film drama percintaan ini mengisahkan tokoh Richard (diperankan Gading Marten) yang jatuh cinta pada wanita panggilan bernama AriniĀ (diperankan Della Dartyan) yang ia sewa lewat sebuah aplikasi kencan misterius.
Film yang mendapat banyak pujian dari kritikus film Indonesia ini justru tak terlalu diminati saat penayangan regulernya di bioskop. Ketimbang DilanĀ 1990 yang meraih enam juta penonton, film
Love for Sale hanya sanggup mendatangkan 156.744 penonton selama tayang.
Meski begitu, film ini sukses membawa
Gading Marten yang berperan sebagai Richard ke podium FFI 2018 untuk menerima penghargaan Aktor Terbaik FFI 2018. Skenario film ini juga terpilih sebagai skenario terbaik dalam gelaran Piala Maya 2019. Film yang rilis di bioskop pada 8 Maret 2018 ini ternyata hanya ditonton 16.725 penonton saja. Film yang telah lebih dulu tayang diberbagai festival film internasional ini tak mampu meraup keuntungan dari layar lebar.
Padahal,
Sekala Niskala adalah film Kamila Andini yang mengangkat budaya Bali dengan segala mistisismenya. Meski tak banyak ditonton, film ini sukses meraih Kategori Peran Anak Terbaik pada Festival Film Indonesia 2018. Film terbaik FFI 2018 ini juga memiliki jumlah penonton yang terbilang cukup kecil.
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ini hanya mampu meraih 154.596 penonton saja saat penayangan regulernya di bioskop.
Padahal, sebelum tayang secara reguler, film ini sudah membawa piala Festival Film Sitges 2017 untuk kategori Aktris Terbaik. Dalam gelaran Oscar 2019 juga,
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak mewakili Indonesia untuk berjuang masuk ke dalam Kategori Film Berbahasa Asing Terbaik. Hanya mendapat 30.189 penonton,
Ziarah tak mampu bersaing dengan film -film lain saat penayangan regulernya di bioksop. Meski demikian,
Ziarah mampu meraih Film Terbaik Pilihan Juri dalam gelaran ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017.
Film ini juga meraih penghargaan Skenario Terbaik ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017, Film Terbaik dalam Salamindanaw Film Festival 2016 di Filipina dan Skenario Terbaik versi Majalah Tempo 2016. Meraih banyak prestasi, film ini ternyata berbujet minim dan hanya dibintangi beberapa aktor saja dan buka aktor dan aktris ternama. Film biopik penyair sekaligus aktivis 98, Wiji Thukul, ini ternyata tak cukup menarik minat penonton bioskop. Film
Istirahatlah Kata-kata hanya mampu meraih 50.000 penonton dalam penayangannya yang kurang dari sebulan.
Meski tak diminati di bioskop, film ini sukses meraih berbagai penghargaan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Film arahan sutradara Yosep Anggi Noen itu bahkan mampu meraih predikat Film Terbaik pada gelaran Asean Film Festival 2017 di Bangkok, Thailand.
(dia/dia)