4 Pelajar Jepang Curi 40 Kaus di Bali, Pihak Sekolah hingga Warga Minta Maaf
4 Pelajar Jepang Curi 40 Kaus di Bali, Pihak Sekolah hingga Warga Minta Maaf / Foto: Istimewa
Kasus pencurian yang dilakukan empat remaja asal Jepang di Ubud, Gianyar, Bali, terus menjadi perhatian publik.
Aksi mereka sempat terekam kamera hingga viral, dan belakangan terungkap bahwa mereka adalah siswa SMA dari Otani Junior and High School, Prefektur Kyoto.
Pihak sekolah akhirnya turun tangan dengan menyampaikan permintaan maaf dan memastikan proses penanganan internal sedang berlangsung.
Dalam pernyataan resmi yang diunggah di situs sekolah, Kepala Sekolah Otani Junior and High School, Fumio Inui, mengakui bahwa para siswanya melakukan tindak pencurian saat study trip ke Bali.
Ia juga menegaskan bahwa pihak sekolah tidak menutup mata dan berkomitmen memberi pembaruan atas langkah disiplin yang diambil.
"Pada 4 Desember, terkonfirmasi bahwa beberapa siswa yang mengikuti perjalanan studi sekolah kami melakukan tindakan pencurian di lokasi yang dikunjungi," tulis Inui dalam pernyataan yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Inui mengatakan bahwa pihaknya memahami dampak luas dari kejadian ini pada masyarakat lokal, dunia usaha, serta publik di Indonesia. Karena itu, sekolah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pihak-pihak yang dirugikan.
"Pertama-tama, kami menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang disebabkan sehingga berdampak kepada bisnis, komunitas lokal maupun pemangku kepentingan," imbuhnya.
Pihak sekolah menilai insiden ini bukan hanya pelanggaran moral, melainkan juga mencoreng reputasi warga Jepang di luar negeri. Mereka berjanji melakukan evaluasi besar terhadap sistem pembinaan siswa.
"Tindakan ini sungguh serius karena dampaknya bukan pada korban saja, melainkan juga orang berkewarganegaraan Jepang di luar negeri. Sebagai sekolah, kami menyadari kebutuhan untuk secara serius meninjau ulang praktik bimbingan siswa kami," lanjutnya.
Dalam pernyataan tersebut, Inui juga meminta publik agar berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Ia mengingatkan bahwa identitas siswa belum boleh dipublikasikan karena berpotensi merugikan pihak terkait.
"Kami meminta agar publik tidak menyebarkan spekulasi atau informasi yang belum terverifikasi... tidak mengunggah nama asli atau foto, dan menahan diri dari fitnah atau penghinaan," tulisnya menutup pernyataan.
Di sisi lain, Polsek Ubud memastikan bahwa empat pelaku merupakan WN Jepang yang sempat terekam kamera saat mencuri dari dua toko berbeda di Jalan Kajeng, Ubud.
Namun polisi menghadapi kendala besar karena para pelaku telah pulang ke Jepang pada hari kejadian.
Kasi Humas Polsek Ubud, Ipda Ida Bagus Palguna, menjelaskan bahwa total kerugian ditaksir hingga jutaan rupiah.
"Barang yang dicuri adalah baju kaos sebanyak 40 buah dari dua toko berbeda. Tercatat, kerugian satu pemilik toko diperkirakan Rp 3,6 juta," ujar Palguna.
Ia menambahkan bahwa identitas lengkap para pelaku masih belum dapat dipastikan karena mereka sudah meninggalkan Indonesia.
Polisi kini menunggu koordinasi lanjutan dari Polres Gianyar, agen perjalanan, imigrasi, dan Konsulat Jepang.
"Identitas pelaku sementara belum karena keburu pulang. Kami masih terus komunikasi dengan pihak agen, imigrasi, dan konsulat Jepang," tutupnya.
Aksi pencurian itu sebelumnya viral setelah rekamannya diunggah akun Instagram @mngdyaa.
Dalam video tersebut, tiga pemuda terlihat bekerja sama mengambil puluhan kaus, mulai dari menghalangi pandangan orang lain hingga memasukkan barang ke tas secara cepat.
Mereka beberapa kali menoleh ke luar toko, memastikan situasi aman saat penjaga sibuk melayani pengunjung lain.
Tak hanya itu, ada banyak pula warga negara Jepang yang ikut bersuara atas kejadian memalukan di Bali tersebut.
"俺の大好きなバリ島を汚すなんて (Ore no daisuki na Barito o yogosu nante) Berani-beraninya mengotori Bali, pulau yang sangat aku cintai," komentar @enryono_.
"インドネシアの皆さんごめんなさい。 そちらの法律で厳格に裁いてください。(Indonesia no minasan gomennasai. Sochira no hõritsu de genkaku ni sabai te kudasai) orang-orang Indonesia, maafkan kami. Tolong adili mereka secara tegas dengan hukum di sana," tulis @LAK6ZOfgLNeRmnz.
"本当に日本人?親の顔が見てみたい (Hontō ni Nihonjin? Oya no kao ga mite mitai) Benaran orang Jepang? Aku ingin lihat wajah orang tuanya," ujar @norikol62174307.
(ikh/fik)
Tak Tahu Malu, Pencuri Tinggalkan Pesan usai Curi Barang
Jumat, 20 Dec 2019 15:56 WIB
Sosoknya Viral di Media Sosial, Pak Bhabin Pilih Tetap Jadi Polisi
Senin, 04 Nov 2019 23:13 WIB
Gegara Dipeluk Waria, Turis Swiss Kehilangan Kalung Rp131 Juta
Senin, 22 Jan 2024 17:45 WIB
Lakukan Penganiayaan Terhadap Pacar, Pelaku adalah Anak Polisi
Kamis, 31 Mar 2022 14:55 WIB
Semua Gugatan Lisa Mariana Ditolak PN Bandung, Ini Langkah Ridwan Kamil Selanjutnya
Kamis, 11 Dec 2025 09:21 WIB
Wardatina Mawa Buka Pintu Maaf untuk Inara Rusli, tapi...
Kamis, 11 Dec 2025 09:00 WIB
Kini Putus, Ari Lasso Pernah Minta Maaf ke Dearly Joshua gegara Terlalu Galak
Selasa, 09 Dec 2025 22:30 WIBTERKAIT