Kronologi Video Viral Bullying Maba Unsri, Dipaksa Ciuman Sesama Jenis

Mahasiswa baru (maba) di Universitas Sriwijaya (Unsri) menjadi korban dugaan tindakan bullying yang mengarah pada kekerasan seksual.

Para maba diduga diminta melakukan kegiatan ciuman sesama jenis hingga pihak Unsri turun tangan untuk menelusuri kejadian viral tersebut.

Video viral memperlihatkan puluhan maba dipaksa ciuman dengan teman sesama jenis oleh kakak tingkatnya.

Diduga bahwa aksi kontroversial itu dilakukan mahasiswa Teknologi Pertanian dengan video berdurasi 24 detik.

"Ayo, cium! Giliran cium pacar mau, tapi kalau cium teman sendiri saja malu," kata salah seorang senior dalam video viral.

"Ayo cium, cium!" sambungnya.

Para maba pun terpaksa melakukan ciuman sesama jenis. Selain dipaksa ciuman, ada pula sejumlah maba yang ditantang berkelahi.

Sementara itu, Kepala Kantor Humas dan Protokol Unsri Nurly Meilinda sudah buka suara setelah membentuk tim investigasi.

Dia membenarkan bahwa peristiwa viral itu terjadi di Prodi Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian.

"Itu dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pertanian. Mereka sudah dipanggil dan sudah diberikan teguran. Dan langkah yang tercepat kami lakukan adalah membekukan HIMATETA selama setahun," kata Nurly pada detikcom.

"Jadi saat ini kejadian tersebut sedang ditelurusi oleh tim investigasi. Jika memang ada pelanggaran maka akan ada sanksi mulai dari teguran, pembinaan hingga jika berat bisa diskorsing, namun masih menunggu hasil investigasi," lanjutnya.

Nurly menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diizinkan karena surat izin hanya kegiatan praklining atau kegiatan bersih-bersih Teknologi Pertanian.

"Kegiatan gotong royong bersih-bersih yang dilakukan oleh Prodi Teknologi Pertanian dan ini merupakan otonom sehingga diizinkan," paparnya.

Setelah kegiatan bersih-bersih, tiba-tiba ada yang memberikan ide untuk ciuman sesama jenis.

"Usai viral, kakak tingkat sudah dipanggil terkait kejadian tersebut dan dari pengakuan mereka bahwa ciuman tersebut tidak dipaksa," pungkasnya.